BANYUMAS-Tradisi jaga tangga di tengah pandemi korona terus diadakan sejumlah warga desa di Kecamatan Ajibarang. Melalui ‘sembako canthel’, warga mengumpulkan sembako dan sayuran untuk diambil warga yang membutuhkan.
Sembako canthel ini antara lain ada di Desa Ajibarang Wetan dan Ajibarang Kulon. Usai dikumpulkan oleh para ibu PKK RT/RW, sembako hingga sayur tersebut dibungkus dan dicantelkan di tepi jalan. Di situlah warga yang membutuhkan, bisa mengambilnya langsung.
Kepala Desa Ajibarang Wetan, H Ahmad Sofyan juga menyampaikan terimakasih kepada warganya yang telah saling bergotong royong membangun kepedulian kepada sesamanya. Ia berharap kegiatan ini semakin tumbuh karena memberikan manfaat bagi masyarakat. “Ternyata meski di wilayah kota, namun kepedulian tetap tumbuh dengan baik,” jelasnya bangga.
Warga Ajibarang Wetan, Retno Adihayati mengatakan sembako canthel ini telah berlangsung rutin tiap Jumat. Melalui kegiatan ini para warga khususnya ibu saling mengumpulkan bahan makanan, lauk dan sebagainya sebelum kemudian ditempatkan di wilayah tertentu.
“Jadi lokasi kegiatan ini bertangian tempat dalam lingkup RW. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan sosialisasi terkait gerakan masyarakat hidup sehat dan pencegahan korona,” jelasnya bersama tetanganya yang lain Fitri Khoerunnisa.
Terus Dijalankan
Camat Ajibarang, Eko Heru Surono mengapresiasi kegiatan jaga tangga atau jogo tonggo berupa sedekah cantelan tersebut. Ia berharap kegiatan positif ini terus dijalankan sehingga tradisi berbagi dan kepedulian sosial semakin tumbuh. Dari kegiatan tersebut terkumpul beras, minyak, sayur, buah, lauk dan sebagainya.
“Apalagi ini tumbuh atas inisiatif warga sendiri. Mereka sadar betapa di masa pandemi ini, jangan sampai ada tetangga yang kelaparan,” jelasnya.
Kegiatan itu kata Heru juga sangat membantu pemerintah dalam menyosialisasikan protokol kesehatan dalam mencegah penularan virus korona. Pasalnya setiap warga yang akan mengambil sedekah atau sembako canthelan itu harus memakai masker, telah mencuci tangan dan mengambil satu bungkus saja.
“Jadi ada syarat ketentuan yang mendidik bagi warga yang mengambilnya. Kami mengapresiasi warga sejumlah desa yang telah dan terus melaksanakan kegiatan ini meskipun telah ada bantuan terdampak korona dari pemerintah daerah atapun pusat,” ujarnya. (K37-)