PURWOKERTO-Wacana pembangunan kantor pusat pemerintahan terpadu di kawasan ‘Kota Satelit’ di area Pancasila jalan penghubung, Jl Jensoed-Gerilya Purwokerto batal direncanakan. Alasannya karena anggarannya dinilai terlalu cukup besar dan dianggap belum mendesak.
“Dalam perencanaan harus realistis, karena kalau direncanakan dengan anggaran besar, ya tidak jadi karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan. Yang dulu sempat muncul desain gedung menara tower tujuh lantai untuk pusat pemerintahan tidak jadi,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Banyumas, Purwadi
Santosa, Kamis (29/10).
Menurutnya, dari hasil penyatuan berbagai pendapat yang masuk, untuk kantor bupati, wakil bupati dan sekretariat daerah, tetap berada di lokasi lama.
“Yang direncanakan di lokasi itu untuk kantor badan-badan. Tapi ini masih menunggu hasil penyatuan pendapat apakah seluruh badan atau sebagian,” katanya.
(Baca Juga : Wow, Banyumas Bakal Punya Gedung Pemerintahan Senilai Rp 1,3 Triliun )
Purwadi menyatakan, yang sudah pasti dibangun di lokasi tersebut adalah gedung DPRD baru dan badan. Untuk gedung DPRD direncanakan menelan anggaran Rp 40 miliar, dan mulai tahun anggaran depan sudah dimlai dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar.
“Sedangkan untuk perkantoran badan dirancang kebutuhannya Rp 50 miliar. Ini juga dibangun secara bertahap,” tanadasnya.
Disatukan
Kantor badan yang disatukan, kata dia, mulai perencanaan sampai pengawasan, termasuk pengelolaan keuangan. Untuk kantor dinas, untuk bangunan yang masih bagus tetap berthan di lokasi lama. Sedangkan yang membutuhkan lokasi terpadu, baru digabung di lokasi baru tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Irawadi mengatakan, tahap awal pembangunan yang disiapkan adaah pembangunan pondasi dulu, untuk gedung DPRD dan perkantoran badan atau dinas.
“Karena membutuhkan anggaran besar, sehingga pembangunannya dilakukan bertahap. Tahun depan mulai pondasi dulu,” katanya.Di kawasan ‘Kota Satelit’, Pemkab Banyumas memiliki lahan sekitar 40 hektare.
(Baca Juga : Masjid Raya Seribu Bulan Dianggarkan Rp 40 Miliar )
Dari jumlah itu, untuk lokasi gedung DPRD sekitar 4 hektare, Masjid Raya Seribu Bulan dan Gedung Islamic Center, ada lima hekatere. Kemudian dua hektare untuk tempat ibadah agama lain. Di luar itu, sebagian untuk area hijau, termasuk dirancang danau. (aw-3)