BANYUMAS-Bupati Banyumas, Achmad Husein menegaskan pihaknya meminta pengertian dari masyarakat terkait kebijakan larangan hajatan sementara. Pasalnya sejak akhir Nopember 2020 perkembangan Covid-19 di Banyumas yang tak terkendali saat ini.
“Saya menerima kritikan pedas, kasar tentang kebijakan larangan hajatan. Namun langkah ini kami lakukan karena ibarat mobil saya harus tarik rem, karena kondisi darurat,” katanya dalam media sosial instagram pribadinya.
Dijelaskan Husein, saat ini dengan tingginya angka positif dan kematian akibat Covid-19, membuat ruang isolasi rumah sakit, daftar tunggu pasien di UGD cukup panjang. Untuk itulah ia meminta masyarakat memahami hal ini. Selain hajatan, pemerintah juga membatasi kegiatan pengajian dan acara yang mengundang kerumunan massa.
“Kalau kondisi sudah reda dan terkendali, hajatan akan dibuka kembali,” katanya.
(Baca Juga : Ruang Isolasi RS di Banyumas Penuh )
Camat Karanglewas, Krisianto juga mengatakan pihaknya telah mengumpulkan kepala desa pekan lalu untuk bermusyawarah tentang kondisi Covid-19 di Karanglewas. Dari musyawarah yang dihadiri 13 orang kepala desa maka dihasilkan kesepakatan kebijakan untuk membatasi pelaksanaan hajatan di lingkungan warga.
“Kami sepakat untuk kebijakan pembatasan hajatan di lingkungan desa. Kalau untuk akad nikah silakan, namun ada pembatasan orang. Hal ini penting karena kondisi Covid-19 di Karanglewas juga cukup tak terkendali. Sedikitnya telah ada enam orang meninggal dunia karena Covid-19 hingga Desember ini,” jelasnya.
Sebelumnya, saat memberi sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyumas, akademisi dan Pemkab Banyumas di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (30/11/2020), Achmad Husein menyatakan kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banyumas, saat ini semakin melonjak. Bahkan, Bupati Banyumas, Achmad Husein menyebut, tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit telah penuh hingga hari ini.
“Banyumas tempat tidur sampai dengan sekarang tidak ada, nol. Rumah sakit semuanya sudah penuh. Yang ada adalah (pasien) keluar-masuk keluar-masuk. (Pasien) yang masuk itu tergantung yang keluarnya,” kata Husein Husein mengaku telah meminta para direktur rumah sakit di Banyumas untuk memindahkan pasien Covid-19 yang kondisinya membaik atau tidak berbahaya. Mereka akan diisolasi di tempat karantina yang telah disediakan pemkab.
(Baca Juga: RSUD Banyumas Isolasi Dua Pasien Punya Faktor Risiko Corona)
Menurutnya, Pemkab Banyumas menyediakan 450 ruang isolasi pada empat rumah karantina di kawasan wisata Baturraden, yaitu Balai Diklat, Wisma Wijayakusuma, Pondok Slamet, dan Hotel Rosenda.(san, ns-3)