CILACAP- Sebanyak 244 warga di Kabupaten Cilacap mengungsi akibat bencana banjir, sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Senin (14/12).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, bencana banjir melanda sejak Minggu (13/12). Banjir melanda belasan desa yang tersebar dalam sembilan kecamatan.
Masing-masing Kecamatan Sidareja, Majenang, Kedungreja, Bantarsari, Cipari, Gandrungmangu, Jeruklegi, Kesugihan dan Kecamatan Wanareja.
“Total rumah terdampak (banjir) 2.318 kepala keluarga (KK). Total pengungsi 92 KK, 244 jiwa,” kata Heru Kurniawan menyampaikan hasil pendataan sampai dengan Senin (14/12) siang.
(BACA JUGA: Banjir Melanda Cilacap, Warga Terdampak Mengungsi)
Ia merinci, banjir di Kecamatan Sidareja melanda Desa Sidareja, Gunungreja, Tinggarjaya, Sudagaran, Sidamulya, dan Tegalsari.
Bencana banjir Desa Sidareja berdampak pada 420 KK. Banjir menggenangi jalan, rumah warga dan sejumlah fasilitas umum.
Genangan air pada pemukiman warga antara 20-50 sentimeter. “Sebanyak 37 KK, 114 jiwa mengungsi,” kata nya.
Banjir Desa Gunungreja berdampak pada 350 KK, Desa Tinggarjaya 150 KK, Desa Sidamulya 200 KK, Desa Tegalsari 150 KK dan Desa Sudagaran 220 KK.
“Warga (Desa Sudagaran) yang mengungsi 9 KK, 24 jiwa,” ujarnya.
Heru menambahkan, banjir di Kecamatan Majenang melanda Desa Mulyasari. Warga yang terdampak banjir 287 KK. “Sebanyak 46 KK, terdiri atas 106 jiwa mengungsi di masjid,” katanya.
Kejadian banjir di Kecamatan Kedungreja melanda Desa Bumireja dan berdampak pada 100 KK. Banjir di Kecamatan Bantarsari melanda Desa Cikedondong dan berdampak pada 210 KK, Desa Rawajaya 80 KK,dan Desa Bulaksari 115 KK.
Sungai Meluap
Adapun banjir di Kecamatan Cipari dan Gandrungmangu, kata dia berupa sungai terusan yang meluap ke jalan.
Heru menambahkan, banjir di Kecamatan Jeruklegi melanda Desa Sawangan dan Desa Jambusari. “Banjir di Sawangan, air di sungai brokeh melimpas ke jalan. Kejadian mengakibatkan akses jalan Sawangan-Mentasan terhambat,” katanya.
Adapun banjir di Desa Jambusari, kata dia berdampak pada satu keluarga dan 6 hektare sawah terendam.
Dia meneruskan, banjir di Kecamatan Kesugihan melanda Desa Slarang. Kejadian itu berdampak pada 35 keluarga.
Untuk banjir di Kecamatan Wanareja, lanjut dia berupa 1 titik tanggul Sungai Cibeureum yang jebol di Desa Purwasari.
Ia menjelaskan, bencana banjir akibat hujan intensitas tinggi, pendangkalan yang terjadi pada sejumlah sungai dan tanggul yang ambrol atau jebol.
Pada wilayah lain, hujan memicu bencana tanah longsor. Heru mengatakan, bencana tanah longsor terjadi di Desa Jambusari dan Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi.
(BACA JUGA: Longsor Rusak Sejumlah Rumah di Karangpucung)
Bencana tanah longsor, lanjut dia juga terjadi di Desa Sindangbarang dan Surusunda, Kecamatan Karangpucung, serta Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu.
Heru memastikan, BPBD Cilacap sudah melakukan operasi tanggap darurat dan koordinasi bersama relawan dan dinas terkait untuk penanganan darurat. Sejauh ini, pihanya masih menghitung dampak kerugian. (day-)