PURWOKERTO-Mendiang Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Anjar Nugroho meninggal dunia, Selasa (15/12/2020) pagi di RS Karyadi Semarang karena serangan jantung langsung mendapatkan anugerah naik pangkat anumerta dari pihak kampus saat pelepasan jenasah kemarin (15/12/2020).
Penghargaan kenaikan pangkat ini diberikan kepada almarhum sebelum dimakamkan di komplek pemakaman rektor UMP, Istana Gola Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran. Kenaikan pangkat ini diberikan atas jasa dan perjuangan ikut membesarkan kampus UMP dan perserikatan.
Wakil Ketua I Badan Pengurus Harian (BPH) UMP, Achmad Kiqni mengatakan, kenaikan pangkat Anumerta tersebut diputuskan oleh BPH UMP tanggal 15 Desember. Kenaikan pangkatnya, dari pembina 4A menjadi pembinan tingkat satu 4B.
“Jasa dan perjuangan almarhum selama mengabdi di UMP, mulai dari dosen hingga menjadi rektor tergolong cukup besar, hingga UMP menjadi kampus yang besar ini. Selain memangku jabatan yang cukup berat sebagai rektor, almarhum juga pejuang di perserikatan, menjadi kotib dan penceramah,” katanya saat pelepasan jenazah.
(Baca Juga : Kena Serangan Jantung, Rektor UMP Meninggal )
Selama kepemimpinan sebagai rektor UMP sejak tahun 2019, dan sejumlah jabatan di bawahnya, seperti dua kali wakil rektor, dekan dan wakil dekan FAI UMP, katanya, sudah banyak prestasi yang berhasil ditorehkan.
“Sekarang kita lestarikan pejuangan almarhum untuk mewujudkan kampus UMP yang makin mendunia. UMP berkewajiban melanjutkan apa yang sudah dirintis almarhum Dr Anjar,” katanya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Tafsir menyampaikan, pihaknhya kehilangan kader terbaik di perserikatan dan lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Diluar sebagai pendakwah, juga menjabat rektor, saat ini juga menjabat ketua Korwil Hisbul Waton Jawa Tengah,” kenangnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UMP, Irfan fatkhurrohman mengatakan, sebelum meninggal, sedianya rektor mau menghadiri pertemuan dengan Pangdam IV Diponegoro, pagi Selasa pagi. Kemudian dilanjut siangnya, bertemu dengan Gubernur Ganjar Pranowo, terkait program beasiswa Gubernur Jawa Tengah.
“Saat berangkat ke Semarang, Senin malam bersama sejumlah dosen dalam kondisisehat. Pada pukul 03.00, usai makan pagi, mendadak mengeluh sakit dan langsung dilarikan ke RS Kariadi Semarang, dan meninggal pukul 04.05,” katanya.
Pria kelahiran Demak, 8 Oktober 1975 ini meninggal dalam usia 45 tahun. Jabatan rektor disandang sejak tahun 2019 hingga sekarang. Sebelumnya sempat menjabat sebagai wakil rektor I, wakil rektor III, kemudian Dekan FAI, dan Wakil Dekan I FAI. Sedangkan menjadi dosen di UMP sejak tahun 2000 dan dengan pangkat terakhir lektor kepala. Sebelum menjadi dosen UMP, menamatkan S1 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1999. Kemudian S2 di UIN Sunan Kalijaga tahun 2006. Melanjutkan S2 dan S3 di UMY tahun 2017.
Mendiang meninggalkan seorang isteri Ummi Musyahidah dan empat putra yaitu Abid Hanif Samha (19), Rausan Fikr Yasar Islami (14), Hikam Khalid As Shidqi (10), Fadlul Falah Irfani (8). (aw-3)