PURWOKERTO – Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sampai saat ini masih berjalan, layanan yang diberikan kepada peserta didik harus tetap maksimal. Bahkan peserta didik tidak boleh ada yang sampai telantar karena tidak mendapatkan layanan pembelajaran.
“Di masa pandemi ini jangan sampai ada anak didik yang kapiran (telantar). Ini butuh kerja sama dari semua pihak dan kerja ekstra keras dari teman-teman guru,” kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Banyumas, Sarno, Senin (11/1/2021).
Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, menurut dia, para pendidik harus bekerja ekstra keras. Mereka tidak hanya memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik secara daring (dalam jaringan), tetapi juga secara luring (luar jaringan).
(Baca Juga: Film Bertema Belajar Daring Merajai FFP 2020)
Dia mengakui, terdapat sejumlah kendala saat pembelajaran jarak jauh. Di antaranya materi pelajaran yang diajarkan guru tidak bisa terserap secara optimal oleh peserta didik. Sebab membutuhkan sarana dan prasarana pendukung.
“Selama ini tidak semua siswa memiliki telepon pintar untuk pembelajaran secara daring. Selain itu, tidak semua daerah di wilayah Banyumas terjangkau jaringan internet. Ini yang menjadi salah satu kendala,” ujarnya.
(Baca Juga: Guru Fokuskan ke Materi Inti dalam Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka)
Lantaran kondisi tersebut, lanjut dia, mau tidak mau guru harus bekerja keras untuk memberikan layanan pembelajaran bagi siswa, termasuk mereka yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring.
“Misalnya bila selama PTM (pembelajaran tatap muka) guru mampu menyelesaikan kegiatan satu jam pelajaran dalam waktu sekitar dua jam, tapi dalam PJJ bisa lebih dari itu, sebab guru juga harus melayani pembelajaran secara luring,” tambah dia.
Sarno menegaskan, selama berlangsungnya pembelajaran jarak jauh, seluruh peserta didik harus mendapatkan layanan pendidikan dengan sebaik-baiknya. “Ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kerja esktra dari para guru,” pungkasnya.(bs-2)