PURBALINGGA – Sejumlah desa di Kecamatan Kaligondang dan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga terendam banjir, Rabu (13/1) akibat hujan yang turun semalaman. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur karena bencana itu.
Di Kecamatan Kaligondang, banjir terjadi di Desa Penolih dan Cilapar. Air setinggi semeter akibat meluapnya Sungai Ranu. Di Penolih 80 rumah terendam dan di Cilapar 60 rumah terendam.
“Rumah warga yang terdampak terdapat di Kadus I dan Kadus II,” kata Kades Cilapar, Somlikhun.
Dua desa itu langganan banjir saat hujan turun karena luapan Sungai Ranu. Karena itu, pihaknya meminta Pemkab agar menormalisasi sungai tersebut. Hingga berita ini dituliskan, air masih belum surut. Bahkan, kemarin sore hujan kembali turun.
(Baca Juga : Hujan Semalam, Wilayah Kecamatan Kemangkon Banjir)
Di Kecamatan Kemangkon, air merendam di Desa Jetis dan Kedunglegok. Kades Kedunglegok, Sudarno mengatakan, karena kondisi air tanah yang penuh dan hujan yang terus-menerus mengakibatkan hampir seluruh desanya tergenang.
“Semoga tidak ada limpahan air dari Sungai Serayu. Kalau tidak hujan lagi, air surut dalam dua hari,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang datang ke lokasi banjir di Desa Cilapar mengatakan, pihaknya akan membahas usulan normalisasi Sungai Ranu dengan dinas terkait. Dalam kesempatan tersebut Tiwi juga menyerahkan bantuan kepada korban terdampak banjir tersebut.
Longsor
Sementara itu akibat hujan pula, longsor di Desa Timbang, Kecamatan Kejobong. Tebing setinggi 2 meter dengan panjang 10 meter longsor dan menutup jalan antarkabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara.
“Kejadian pada Selasa malam jam 20.00 WIB. Langsung di bersihkan warga dengan unsur TNI Polri dan Pemdes Timbang,” kata Sekcam Kejobong, Nurtejo.
Pada pukul 03.30 dini hari, material longsoran disemprot Tim Pemadam Kebakaran sehingga akses jalan bisa kembali terbuka.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Umar Faozi mengatakan, berdasarkan pernyataan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini tengah memasuki puncak musim hujan.
“Intensitas curah hujan sedang tinggi. Karena itu masyarakat diminta untuk lebih waspada,” katanya. (ri-4)