PURBALINGGA – Bencana alam tanah bergerak terjadi Dusun 2 Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Rabu (13/1) sore. Peristiwa itu menyebabkan delapan rumah rusak.
Selain itu akses jalan dari Desa Banjaran menuju Desa Patemon Kecamatan Bojongsari dan Desa Slinga Kecamatan Kaligondang retak-retak.
Kades Banjaran, Mohammad Ismun mengatakan, tanah bergerak terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu hujan deras turun. Awalnya, ada tiga rumah terdampak tanah bergerak di Banjaran.
“Kerusakan parah terjadi di RT 19 RW 9 ada 6 rumah dan RT 17 sejumlah dua rumah. Retakan bertambah parah ketika pagi tadi, waktu sore kemarin tidak separah itu,” katanya.
Retakan baik di dinding maupun lantai rumah itu, kata dia, semakin bertambah lebar dan panjang. Di samping rumah, jalan milik kabupaten yang melalui desa setempat juga terlihat adanya patahan di sejumlah titik, sehingga menyulitkan pengendara terutama sepeda motor.
(Baca Juga: Bencana Tanah Gerak, 3 Rumah dan 1 Mushala di Desa Suwidak Dirobohkan)
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), Kamis (14/1/2021) meninjau lokasi tersebut didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Faozi.
Bupati Tiwi di sela-sela mengunjungi dan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak tanah bergerak menginstruksikan agar BPBD mendatangkan Tim Geologi. Tujuannya untuk mengecek dan memberikan analisa terkait penanganan bencana tanah bergerak tersebut.
“Kami minta agar BPBD Jumat (15/1) bersama Tim Geologi dari Bandung mengecek ke lokasi. Berdasarkan hasil kajian lapangan tersebut akan kita jadikan acuan untuk penanganan,” katanya. (ri-2)