BANYUMAS – Pemerintah Desa Pandak, Kecamatan Baturraden terus menggencarkan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di wilayah Banyumas untuk mendukung program Satu Rumah Satu Sarjana sejak tahun 2014 lalu.
Kepala Desa Pandak, Rasito mengatakan setidaknya hingga 2020 lalu, sekitar 15 orang warga yang telah berhasil menjadi sarjana berkat program tersebut. Ia berharap dengan meningkatkan pendidikan peluang dan kualitas warga desa semakin meningkat.
“Di antara 15 orang sarjana itu adalah perangkat desa dan pegawai honorer di salah satu dinas Kabupaten Banyumas. Lainnya merupakan warga umum sehingga diharapkan dapat mengubah pola pikir warga. Agar mereka semakin maju dengan bekal ilmu pengetahuan yang mereka miliki,” jelasnya.
Dijelaskan Rasito, pendidikan memang terbilang sarana efektif untuk meningkatkan stratifikasi sosial ekonomi. Karena tanpa pendidikan, banyak hal yang tak bisa diraih warga masyarakat. Melalui pendidikan, kapasitas sumber daya manusia masyarakat juga akan semakin meningkat.
(Baca Juga : Pemkab Dorong Manayo Resort Dilanjutkan Lagi )
“Desa Peduli Pendidikan ini yang kini menjadi salah satu indikator tercapainya SDGs (Sustainibility Development Goal’s) di Kementerian Desa PDTT. Setidaknya telah menjadi bagian dari substansi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Pandak,” ujarnya.
Perguruan Tinggi
Rasito menyampaikan banyak terimakasih kepada sejumlah perguruan tinggi yang telah terbuka tangan menjadi bagian pembangunan sumber daya manusia pedesaan. Ia pun berharap program Satu Rumah Satu Sarjana ini bisa terus berlanjut dan didukung oleh berbagai pihak.
“Apalagi tahun 2020 kemarin, Pandak masuk dalam kategori Desa Mandiri sesuai dengan hasil survei Indeks Desa Membangun (IDM) Kementerian Desa PDTT. Ini menjadi tantangan kita juga untuk mendorong kemajuan di bidang lainnya termasuk ekonomi dan sosial budaya masyarakat,” tegasnya.
Selain di bidang pendidikan, sektor ekonomi, sosial budaya hingga akses telekomunikasi juga terus diupayakan Pemdes Pandak. Di sektor ekonomi, desa terus membangun jejaring untuk memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di era industri 4.0 ini pula, Pemdes belum lama ini mendapatkan bantuan sarana jaringan WiFi gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informasi sebanyak 60 titik.
“45 titik disediakan untuk para pelaku UMKM di desa. 15 titik lagi diupayakan untuk area publik seperti PAUD, Masjid, Pos ronda dan ruang publik lainnya untuk masyarakat,” jelasnya.(san-3)