PANDEMI Covid-19 belum mereda. Sampai dimulainya semester genap tahun pelajaran 2020/2021 pembelajaran masih secara daring. Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memperbolehkan pembelajaran tatap muka, namun banyak sekolah yang tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
PJJ pada semester gasal kemarin mendatangkan berbagai pengalaman yang mengkhawatirkan terutama bagi guru. Hasil belajar siswa tidak sesuai ekspektasi. Nilai yang rendah dan kehadiran siswa yang sangat minim menjadi masalah serius.
Harus diakui sampai saat ini masih banyak guru yang melaksanakan PJJ dengan kompetensi IT terbatas. Jika dibiarkan pelaksanaan PJJ akan menjadi membosanan karena hanya diisi dengan instruksi tugas untuk siswa.
Solusinya, perlu menyinergikan antara guru yang kurang menguasai IT dengan guru yang kompetensi IT-nya tinggi dalam bentuk Bimbingan Intensif Tutor Sebaya (BITS). Penerapan BITS diawali dengan bintek yang diikuti oleh semua guru. Bimtek berupa paparan materi dan praktik terbatas dalam beberapa hari, dilanjutkan dengan bentuk bimbingan kelompok intensif selama sebulan.
(Baca Juga : Pembelajaran Jarak Jauh Tuntut Guru Berinovasi)
Perlu pembagian kelompok yang dipimpin personal berkompetensi IT lebih dan mampu membimbing teman-temannya. Yang bersangkutan secara otomatis menjadi tutor. Tutor akan siap setiap saat bila ada anggota yang membutuhkan bantuan. Tutor bertanggung jawab terhadap capaian kompetensi anggotanya dan melaporkan kepada kepala sekolah secara berkala dengan target yang jelas.
Penerapan hasil BITS berupa pelaksanaan PJJ dengan memanfaatkan hasil bimtek. Semua peserta melaksanakan PJJ dengan diawali virtual conference (vicon) menggunakan aplikasi tertentu yang dipelajari bersama. Meskipun bintek sudah berakhir, bimbingan intensif dari tutor tetap dijalankan sesuai kebutuhan.
Setelah seluruh tahapan dieksekusi akan tampak perubahan pada kondisi PJJ yang dilaksanakan. Semua guru akan mendapatkan alat yang memudahkan pekerjaan mereka. PJJ dilaksanakan tidak hanya memberikan tugas, siswa mengumpulkan dan guru seharian menagihnya.
Motivasi
Akan lebih menggugah motivasi siswa bila PJJ diawali dengan tatap muka daring. Dengan menerapkan BITS semua guru sudah mahir vicon menggunakan aplikasi pendukungnya. Pelaksanaan vicon setiap jam pelajaran memberi dampak bagus pada minat siswa.
Sebelumnya ketika masih menggunakan WA atau Google Class Room (GCR) kehadiran siswa sangat rendah. Setelah menggunakan vicon tingkat partisipasi siswa meningkat bahkan jatah jam pelajaran akan terasa kurang.
Selain itu, guru dapat mengontrol langsung kondisi anak meskipun hanya lewat video. Guru dapat interaksi secara langsung dan dapat mengetahui capaian kompetensi siswa. Kondisi pembelajaran hampir mendekati pembelajaran tatap muka yang sebenarnya sehingga diharapkan kualitas pembelajaran tetap terjaga. (**)
Maryono MPd, Kepala SMP Negeri 3 Purwokerto, Banyumas