CILACAP- Panen padi ranteban, hasil masa tanam pertama (MT1) pada sejumlah wilayah Cilacap bagian barat musim ini cukup menggembirakan, mengacu sampel pada sejumlah wilayah.
Panen padi di Kecamatan Karangpucung, sudah berlangsung semenjak satu hingga dua pekan lalu. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Wasiran mengatakan, musim panen padi merata pada 14 desa di kecamatan itu.
“Kami menghitung total tanam padi di Kecamatan Karangpucung pada MT1 ini mencapai 1.737 hektare. Kami juga menghitung, tanaman padi yang sudah dipanen sekitar 40 persen,” kata Wasiran, Rabu (24/2).
(Baca Juga: Stok Beras di Cilacap Aman Sampai Tahun Depan)
Dia mengatakan, petani secara umum menanam benih padi varietas Inpari, Mekongga, IR64 dan jenis lainnya.
Pihaknya sudah melakukan ubinan pada sejumlah wilayah, satunya di Desa Sindangbarang. Hasil panen padi menggembirakan karena ada peningkatan.
“Satu hektare tanaman padi di Kelompok Setyo Ngudi Karyo Sindangbarang menghasilkan 7,1 ton gabah. Pada MT1 tahun lalu, satu hektare tanaman padi rata-rata menghasilkan sekitar 6,8 ton,” ujarnya.
Minim Serangan Hama
Dia mengatakan, hasil panen padi melimpah karena minim serangan hama dan dapat dikendalikan. Kondisi cuaca selama masa tanam juga mendukung.
Hasil panen padi menggembirakan juga berlaku di Kecamatan Kedungreja. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kedungreja, Suparjo mengatakan, luasan tanam padi pada musim ini di wilayah kerjanya 4.829 hektare.
“Petani sudah mulai memanen padi sejak sepekan yang lalu,” kata Suparjo.
Dia mengaku belum bisa menghitung rata-rata produksi, karena panen padi masih berlangsung. Mengacu rata-rata hasil panen ranteban tahun lalu, lahan satu hektare di sana umum menghasilkan 7 ton lebih.
“Kami melihat para petani menghasilkan panen padi yang relatif baik, dan tidak mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” kata dia.
Melimpahnya hasil panen, menurut dia karena serangan hama dan penyakit minim. Hama sempat menyerang sebagian kecil tanaman padi, namun petani bisa mengendalikannya.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Majenang, Tasrini mengatakan, musim panen di wilayah kerjanya, saat ini mayoritas pada wilayah pegunungan. Wilayah itu antara lain Desa Boja, Sadabumi, Sepatnunggal, hingga Desa Pengadegan.
(Baca Juga: Petani Didorong Lakukan Pengendalian Hama Terpadu)
Tasrini menghitung sampel panen di Desa Ujungbarang yang mengembangkan tanam padi model jajar legowo atau Si Jarwo.
“Petani di Desa Ujungbarang yang menanam padi model jajar legowo, ada yang panennya mencapai 7,6 ton per hektare. Hasil panen itu sangat bagus dan tentunya menggembirakan untuk wilayah kerja kami,” kata dia. (day-)