Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Banyumas

Petani Didorong Lakukan Pengendalian Hama Terpadu

Selasa, 1 Oktober 2019
Topik Banyumas
A A
GROPYOKAN TIKUS: Petani dan warga menggropyok tikus di areal persawahan di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen pekan lalu.

GROPYOKAN TIKUS: Petani dan warga menggropyok tikus di areal persawahan di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen pekan lalu.

BANYUMAS-Untuk menekan populasi hama tanaman, para petani didorong mengendalikan hama secara terpadu. Hal ini penting agar gagal panen tak terus terjadi.

Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman, Kusriyadi mengatakan dari pengamatannya, banyak petani melakukan pengendalian hama penyakit tanaman secara sendiri-sendiri. Akibatnya hal ini pengendalian hama tak maksimal.

“Kalau dilaksanakan secara terpadu, hasilnya pasti lebih optimal. Misalnya sehari, pengendalian serentak dilaksanakan di sejumlah wilayah pertanian. Kami mendukung, gropyokan tikus oleh warga Kranggan yang dilaksanakan serentak waktu lalu,” jelasnya.

BacaJuga

Truk Pengangkut BBM Alami Slip Roda, Tabrak Rumah Warga dan Mobil Terparkir

Imam Ahfas Resmi Gantikan Ahmad Darisun Sebagai Ketua DPC PKB Banyumas

Dijelaskan Kusriyadi, selain pengendalian hama terpadu, petani diimbau untuk tanam serentak. Dengan tanam serentak, maka panen serentak bisa dilaksanakan. Dengan panen serentak maka ada jeda tanam untuk petani.

“Jika ada jeda tanam dan panen maka ketersediaan pangan bagi hama bisa berkurang. Dengan inilah populasi hama bisa ditekan,” katanya.

Kepala Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Romli Haryadi terus mendorong petani untuk tanam padi serentak. Ia berharap gagal panen selama delapan musim tanam lalu, tidak terjadi lagi. Gropoyokan tikus akan terus dilaksanakan.

“Selama delapan musim, sawah di Desa Kranggan tak bisa optimal menghasilkan padi. Akibat gagal panen tersebut petani mengalami kerugian. Bahkan ada beberapa petani yang mengosongkan lahan sawahnya dari tanaman padi,” katanya.

Sebelumya, gropyokan tikus dilaksanakan serentak oleh ratusan petani dan warga Desa Kranggan. Selain digebuk, petani mengadakan pengomporan gas belerang di lubang yang diduga jadi sarang tikus. Tak sia-sia, dari gropyokan tikus di Dusun Dawuhan itu petani mendapatkan banyak tikus.

“Kami berharap dengan kegiatan ini menjadikan semangat petani kembali tumbuh. Kami terus mendorong  petani semakin mengendalikan hama penyakit tanaman bersama dan terpadu,” ujarnya. (K37-)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Penerima Bantuan Buku Diusulkan Tiap Tahun

Selanjutnya

Pelajar Madrasah Tolak Ajakan Unjuk Rasa Anarkhi

Artikel Lainnya

Dukung Keputusan Muspimwil, DPC PKB Banyumas Tegaskan Tolak Full Day School

DPC PKB Banyumas Gelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi, Bahas Penguatan Program Kerja Partai

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In