PURBALINGGA – Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Purbalingga dan Komunitas Teater dan Sastra Perwira (Katasapa) Purbalingga menggelar Ngaji Budaya Kamis (29/4) malam.
Acara bertempat di Pendapa Sangalikuran Perumahan Abdi Kencana, Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan/Kabupaten Purbalingga.
Acara yang digelar selepas salat tarawih itu diisi dengan orasi budaya, musik hadroh dan pembacaan puisi religi.
Dalam orasi budayanya, Ketua Lesbumi PCNU Purbalingga, Trisnanto Budidoyo mengajak umat muslim untuk terus meningkatkan ibadah di bulan Ramadan ini. Selain itu ia juga mengajak berdoa untuk saudara-saudara sebangsa yang sedang diuji bencana.
“Baru-baru ini saudara-saudara kita di Kalimantan, Sulawesi dan NTT yang tertimpa bencana. Bulan ini juga ada tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 yang mengakibatkan korban jiwa awak kapalnya,” katanya.
(Baca Juga: Gelaran Seni Lesbumi Sambut Pilkada Purbalingga)
Doa Untuk Mendiang KH Agus Sunyoto
Tidak ketinggalan mendoakan almarhum Ketua Umum Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto yang meninggal tiga hari lalu. Acara Ngaji Budaya menurutnya digelar dengan balutan seni budaya. Ini merupakan bentuk upaya ketahanan seni budaya, yang nantinya juga memperkuat ketahanan nasional.
“Penyebaran agama Islam di Nusantara tidak lepas dari peran media seni. Ini yang perlu kita lestarikan. Seni itu melembutkan hati. Sama halnya dengan Islam sebagai agama yang pemeluknya harus memiliki kelembutan hati,” katanya.
Untuk musik hadroh yang tampil yaitu dari TPQ Arina Manasikana Perumahan Abdi Kencana, asuhan Arin Hidayat. Para anak-anak dan remaja menampilkan “Ya Maulana”, “Taqwa” dan “Yahlal Wathan”. Memadukan alat musik modern dengan rebana.
Sekretaris Katasapa Purbalingga sekaligus koordinator acara, Agustav Triono menyampaikan, selain mengajak musik hadroh dari TPQ Arina Manasikana, juga mengajak beberapa pegiat sastra dan pembaca puisi Purbalingga untuk tampil.
Selain dirinya, juga ada Windu Setyaningsih, Ryan Rachman, Tegar Saputra, Ikrom Rifai, Deka, Arsyad Riyadi, Zulfikar dan Lilian Kiki Triwulan. “Karena di bulan Ramadhan maka puisi-puisi yang kami bacakan bertema religi, ” imbuhnya.
Puisi-puisi yang dibacakan ada karya sendiri maupun karya penyair yang sudah dikenal. Salah satunya puisi karya KH. Mustofa Bisri dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Deka. Tak ketinggalan Ryan Rachman, Ketua Katasapa membaca dengan syahdu terjemahan syair Al I’tiraf berkolaborasi dengan Arin Hidayat yang mengiringinya dengan musik keyboard.
Acara berlangsung sekitar dua jam tersebut meski sederhana namun lewat lagu-lagu hadroh yang ditampilkan serta pembacaan puisi religi menambah khidmat malam Ramadan. (ri-3)