BANYUMAS- Lebaran pengikut Aboge yaitu 1 Syawal Idul Fitri tahun 2021 dirayakan pengikut Aboge di Banyumas, Jumat Kliwon (14/5/2021). Secara turun temurun mereka akan menggunakan hisab atau perhitungan baku menentukan waktu ibadah.
Sesepuh Pengikut Aboge di Dusun Gandusari, Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Santibi mengatakan pengikut Aboge mempunyai rumus baku untuk menentukan awal 12 bulan. Mereka menggunakan tujuh hari Senin-Ahad dan lima pasaran dari Kliwon-Wage. Mereka menggunakan rumus siklus windu atau delapan tahunan.
“Untuk tahun 2021 ini masuk dalam tahun Jim Akhir yang awal tahunnya jatuh pada hari Jumat Wage. Nah Jumat Wage ini menjadi rumus awal menentukan awal bulan termasuk Syawal yaitu dengan rumus Waljiro (Syawal Siji Loro). Jadi Syawal jatuh pada hari pertama dan pasaran kedua dari Jumat Wage, yaitu Jumat Kliwon sekarang,” katanya.
Beribadah
Meski berbeda perhitungan, namun tata cara lebaran pengikut Aboge atau beribadah pengikut Aboge sama dengan Islam pada umumnya. Mereka melaksanakan ibadah puasa dan salat Idul Fitri dua rakaat dan diakhiri dengan khutbah.
“Usai Idul Fitri biasanya kita berziarah kubur terlebih dulu dan akhirnya melaksanakan selamatan dengan makan bersama. Setelah itu kita bersalam-salaman,” jelasnya.
Di Banyumas sendiri komunitas pengikut Aboge yang masih bertahan berada di wilayah Kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Wangon, Rawalo dan Jatilawang. Di wilayah Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, ratusan para pengikut Aboge melaksanakan di lokasi cagar budaya Masjid Saka Tunggal dan di wilayah adat Banokeling, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang pengikut Aboge melaksanakan lebaran menurut adat setempat.
(Baca Juga : Ini Cara Pengikut Aboge Tentukan Awal Ramadan)
Sebelumnya, sejumlah desa di Kabupaten Banyumas punya perhitungan sendiri untuk menentukan awal Bulan Ramadan setiap tahun. Untuk tahun 2021 ini mereka menetapkan Rabu Kliwon, 14 April 2021 menjadi awal Bulan Ramadan lalu.
Sesepuh pengikut Aboge di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Sudiworo mengatakan sesuai dengan perhitungan turun temurun, tahun 2021 bertepatan dengan tahun Jawa Jim Akhir. Sedangkan dalam rumus Aboge, awal tahun Jim Akhir atau 1 Muharam jatuh pada hari pasaran Jumat Wage.
“Jumagea, artinya Jumat Wage Jim Akir menjadi rumus penentu awal Ramadan. Awal Ramadan, rumusnya Donemro, Romadon Enem Loro dari Jumat Wage. Maka kami menghitung awal Radaman adalah jatuh pada hari ke enam Jumat dan pasaran ke dua dari Wage, yaitu Rabu Kliwon,” katanya.(san-3)