PURWOKERTO – Lebih dari 150 klien eks nara pidana (warga binaan) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto dari Kabupaten Banyumas mendapatkan bimbingan dan pelatihan sejumlah keterampilan.
Pelatihan ini sebagai bekal untuk kemandirian saat kembali ke tengah-tengah masyarakat atau keluarga.
Bimbingan kemandirian pada periode ini dan tengah berjalan, yakni pembuatan kasur lantai, pangkas rambut, cucian mobil-motor dan salon mobil.
Pihak Bapas menggandeng Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas), antara lain dari Pokmas Lipas Jatramas Corporation Purwokerto.
Kepala Bapas Kelas II Purwokerto Edi Suwarno mengatakan, untuk tahun 2021 ini, bimbingan kemandirian arahnya untuk empat pelatihan keterampilan. Yakni pembuatan kasur lantai menggandeng Pokmas Lipas dari Purbalingga.
Baca Juga : Bapas Purwokerto Gandeng APH Tingkatkan Pelayanan Publik
Kemudian tiga dari Pokmas Lipas di Purwokerto, yakni pangkas rambut, cucian mobil-motor dan salon mobil dari CV Jatramas Corporation.
Sesuai Bakat
Setelah mereka selesai menjalani masa asimilasi dan integrasi, mereka sudah memeroleh bekal pelatihan kemandirian sesuai bakat yang mereka miliki.
”Selama pandemi ini kan banyak pengangguran dan stigma negatif masyarakat terhadap eks warga binaan kan masih ada,” katanya saat memantau bimbingan dan praktik di lokasi pangkas rambut dan cucian mobil milik Jatramas Purwokerto, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga : 370 Klien Bapas Purwokerto Dilatih Penyulingan Minyak Atsiri
Warga binaan yang sudah melaksanakan hak integrasinya ini, kata dia, saat kembali ke masyarakat tidak serta merta langsung bisa beradapatasi dan mendapatkan penerimaan dari masyarakat.
Sehingga dengan memeroleh ilmu dan bekal keterampilan, harapannya nanti mereka bisa mengembangkan kemandiriannya. Karena rasa kepedulian dari Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Pemasyarakatan, maka program ini harus berhasil. Salah satunya bermitra dengan Pokmas Lipas.
”Jangan sampai klien-klien kami setelah kembali ke tengah masyarakat melakukan tindak pidana lagi. Posisi mereka sebenarnya sudah di luar, tapi pengawasan dan bimbingannya masih ada di Bapas. Waktunya tergantung keputusan bebas bersyaratnya,” terang dia.
Usia Muda
Penanggung Jawab Pokmas Lipas dari Jatramas Grup Purwokerto, Wahyu Baharudin mengatakan, bimbingan kemandirian kali ini lebih mengarah untuk klien-klien yang usia muda dan memiliki bakat yang kuat.
Sedangkan kerja sama yang lebih awal berjalan, katanya, yakni melibatkan klien-klien Bapas Purwokerto dalam pembuatan minyak atsiri (penyulingan) dan budidaya tanaman serai wangi (bahan baku minyak atsiri) di Kedungrandu Patikraja dan kawasan Gunung Tugel Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan.
Lantaran pembimbingan di perkebunan Kedungrandu mendapat penilaian sukses, dan ada klien-klien baru yang perlu memeroleh penanganan lagi, sehingga perlu penyiapan lokasi-lokasi pembimbingan baru.
”Kalau Pokmas Lipas yang di Kedungrandu (penyulingan minyak atsiri) kan kebanyakan klien-klien yang sudah tua. Kalau ini kebanyakan yang masih muda,” jelasnya.
Pilih Pelatihan
Hasil pengisian kuisioner ke klien, kata dia, untuk yang muda-muda lebih memilih pelatihan seperti cuci mobil-motor, pangkas rambut, bengkel dan salon mobil dan di restoran. Klien perempuan ke restoran.
Pembimbing pemasyarakatan madya Bapas Kelas II Purwokerto, Hadi Sulistyo mengatakan, tahap awal yang mengikuti bimbingan kemandirian dan praktik dari tanggal 23-26 Agustus ada 20 klien. Mereka berdomisili di sekitar Kabupaten Banyumas.
”Setelah memeroleh bekal, setelah menyelesaikan masa asimilasi dan integrasi, bisa hidup normal kembali. Bertanggung jawab kepada dirinya dan memiliki pendapatan lagi. Peserta kita batasi karena ini masih masa pandemi, harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19,” katanya.(aw-)