PURBALINGGA – Sedikitnya 20 penyandang disabilitas di Kabupaten Purbalingga dilatih penjualan secara online oleh Karang Taruna Kabupaten Purbalingga. Pelatihan digelar di aula Balai Desa Penaruban, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, baru-baru ini.
Ketua Umum Karang Taruna Kabupaten Purbalingga, HR Bambang Irawan mengatakan, Karang Taruna merupakan organisasi yang menitikberatkan pada penyelesaian permasalahan sosial.
Termasuk pelatihan ini, di mana para penyandang disabilitas harus mendapatkan bantuan agar mereka bisa berdaya. Nah, pada tataran ini, Karang Taruna harus hadir ikut menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
“Dengan pelatihan ini, mereka bisa mendapatkan nafkah dan bisa lebih percaya diri,” katanya.
Ketua Bidang Unit Kesejahteraan Sosial (UKS) Karang Taruna Kabupaten Purbalingga, Kamsir mengatakan, pelatihan tersebut merupakan program organisasi tersebut untuk meningkatkan kapasitas para penyandang disabilitas.
(Baca Juga : Ini Juara Lomba Baca Puisi Piala Bupati Purbalingga)
“Tujuannya agar mereka berdaya, mandiri, bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga. Jadi nantinya mereka tidak hanya menjadi konsumen saja, tapi ikut menjadi pelaku usaha,” katanya.
Apa lagi saat ini zaman teknologi informasi. Mereka harus bisa memanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Bermanfaat
Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Purbalingga, Liarto menyampaikan terima kasih kepada Karang Taruna Kabupaten Purbalingga atas pelatihan yang diberikan kepada mereka. Mudah-mudahan pelatihan tersebut bermanfaat.
“Berharap komunikasi tetap berjalan. Ada tindak lanjut atau pelatihan selanjutnya. Sehingga kami bisa berdaya mendapatkan penghasilan dari kegiatan tersebut. Mudah-mudahan berkah,” katanya.
(Baca Juga : Anggota Karang Taruna Purbalingga Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19)
Pelatihan menggandeng lembaga pelatihan Kulimaya.com dengan tutor Primananda Hari Agung Wicaksono, Gofur Wahyudiono.
Peserta mendapatkan pelatihan bagaimana carang berjualan di marketplace. Hal ini karena keterbatasan mereka untuk melakukan mobilitas.
“Jadi paling gampang ya harus memanfaatkan marketplace. Yang paling gampang mereka akses. Sambil berada di rumah, mereka bisa membuka marketplace yang mereka inginkan. Kemudian mengunggah produk-produk yang akan mereka jual,” katanya.
Saat ini mereka harus memanfaatkan marketplace untuk menjual produk apapun. Dengan pelatihan tersebut, para disabilitas bisa memanfaatkan waktunya untuk mendapatkan penghasilan. (ri-4)