PURBALINGGA – Siswa SMAN 1 Bukateja mendapatkan pendidikan deteksi dini terhadap kesehatan remaja. Sosialisasi itu oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah secara daring, beberapa waktu lalu.
Kepala SMAN 1 Bukateja, Nur Samsudin mengatakan, kesehatan remaja sangat penting untuk masa depan mereka. Sehingga kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh siswa SMA 1 Bukateja.
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Shidqi memaparkan tentang remaja milenial, remaja sehat tanpa anemia. Saat ini 32 persen remaja di Indonesia mengalami anemia.
(Baca Juga: Meski Pandemi, SMAN 1 Kejobong Tetap Berprestasi)
“Penyebabnya banyak yang belum mendapat tablet tambah darah, dan juga banyak yang mengonsumsi junk food,” katanya.
Gizi Seimbang
Karena itu harus ada intervensi bagi remaja. Antara lain dengan pemberian gizi seimbang, suplemen tablet tambah darah dan fortifikasi tambahan zat gizi tertentu pada makanan.
Pada talkshow tersebut ada juga paparan materi oleh pimpinan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Mohammad Saleh, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah dr Umar Utoyo dan anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Jasiman.
Para peserta juga mendapatkan sosialisasi pencegahan penularan virus Covid-19.
Sebanyak 100 siswa dan 15 guru pendamping mengikuti kegiatan talkshow tersenut. Siswa mengikuti kegiatan itu di GOR indoor SMAN 1 Bukateja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (ri-4)