BANYUMAS – Guna meningkatkan produksi padi, Kabupaten Banyumas saat ini mendorong intensifikasi pertanian melalui model Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP).
Di lansir suarabanyumas.com dari dinpertankp.banyumaskab.go.id, melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP), harapannya selain meningkatkan produksi juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta menambah lapangan pekerjaan di pedesaan.
Poktan (Kelompok Tani) Ngudi Lancar Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Banyumas yang selama ini telah melakukan budidaya padi model IP 300 karena ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun dan bukan daerah endemik Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), maka pada tahun 2022 bertekad untuk meningkatkan Indeks Pertanaman menjadi IP 400.
Baca Juga : Kwarcab Banyumas Lakukan Penilaian Kwarran Tergiat
Kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan peningkatan Indeks Pertanaman menjadi IP 400, yaitu pembibitan padi dengan sistem metuk (culik), mekanisasi pertanian, dan penggunaan varietas padi super genjah (umur pendek).
Adapun varietas padi yang di tanam, yaitu pada MT I Inpari 32, MT II Cakrabuana, MT III Inpari 32 dan MT IV Cakrabuana dengan luas areal 15 hektare.
Penangkar dan Pengedar Benih
Poktan Ngudi Lancar telah mempuyai sertifikat sebagai penangkar dan pengedar benih padi. Kelompok tani ini di fasilitasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan BPTP Provinsi Jawa Tengah. Maka dari itu, selain sebagai lokasi kegiatan budidaya padi IP 400, sebagian lahan juga di jadikan sebagai penangkaran perbenihan padi.
Baca Juga : Kelompok Wanita Tani Lestari Belajar Pertanian Organik
Sehingga di samping berperan dalam meningkatkan produksi padi, juga sekaligus mendukung ketersediaan benih padi unggul bersertifikat.(*-7)
Sumber:dinpertankp.banyumaskab.go.id