PURWOKERTO – Program Gizi Anak Sekolah (Progas) di Kabupaten Banyumas, tahun ini menyasar 20 sekolah dasar di empat kecamatan. Saat ini program dalam bentuk pemberian makanan pagi bergizi sedang berjalan sampai 24 Oktober 2019.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno menjelaskan, keberadaan sekolah yang menjadi sasaran Progras tersebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Lumbir, Gumelar, Tambak dan Kedungbanteng.
“Kami sengaja memilih sekolah-sekolah di wilayah pinggiran Banyumas. Sebab tidak tertutup kemungkinan anak-anak di wilayah tersebut membutuhkan tambahan makanan bergizi,” ungkapnya, kemarin.
Progas merupakan sebuah upaya meningkatkan asupan gizi siswa. Tujuannya, menciptakan sumber daya manusia Indonesia berkualitas. Sehingga menjadi anak yang cerdas, produktif, tangguh, dan berdaya saing.
Program ini menekankan arti penting pendidikan gizi dan implementasi pemberian asupan gizi yang seimbang pada anak didik, melalui sarapan yang sehat.
“Adanya Progas diharapkan dapat memenuhi kandungan gizi anak, setidak-tidaknya sepertiga dari kebutuhan gizi anak atau 400-500 kilo kalori dengan protein 10-16 gram sehari,” tambah dia.
Bentuk Kampanye
Program ini sekaligus sebagai bentuk kampanye tentang gizi serta membiasakan hidup bersih dan sehat. Seperti, cuci tangan, menggunting kuku, membentuk karakter anak berperilaku sehat. Ini juga menambah pengetahuan dan praktik untuk anak penerapan gizi seimbang.
Bila dibandingkan tahun lalu, jumlah sekolah yang menjadi sasaran dari program ini meningkat. “Tahun lalu hanya sebanyak 10 sekolah yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Jatilawang dan Baturraden, namun tahun ini jumlahnya lebih banyak,” terangnya.
Menurut dia, program pemberian makanan bergizi yang digulirkan pemerintah pusat tersebut pada dasarnya hanya bersifat sebagai stimulus bagi sekolah maupun orang tua peserta didik.
Setelah program pemberian makanan bergizi yang dilakukan pemerintah selesai, hendaknya diteruskan oleh sekolah dan orang tua masing-masing siswa. Minimal, setiap pagi masing-masing siswa sarapan pagi yang bergizi.
“Beberapa sekolah yang tahun lalu menjadi sasaran dari Progas, sekarang sudah berjalan dengan sendirinya. Para orang tua dan sekolah secara rutin telah mengadakan kegiatan pemberian makanan bergizi ke anak,” ujar Sutikno.
Sementara itu kesepuluh sekolah yang tahun lalu menjadi sasaran Progas, antara lain SD 1 Kemutug Kidul, SD 1 dan 2 Pandak, SD 3 Kutasari, dan SD 2 Pamijen.
Kemudian SD Pagentan, SD 2 Tinggarwangi, SD 1 Kedungwringin, SD 2 Gunungwetan, dan SD Karanglewas. Para siswa di sekolah ini mendapatkan bantuan makan pagi selama 108 hari. (H48-37)