Dataran Tinggi Dieng, atau dataran tinggi Dieng, adalah salah satu situs bersejarah paling terkenal di Jawa Tengah, Indonesia. Dataran ini memiliki pesona alam yang indah, kekayaan budaya yang unik, dan peninggalan sejarah yang berharga. Dataran Tinggi Dieng menawarkan berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, baik bagi para pecinta alam, sejarah, maupun budaya.
Objek Wisata Alam
Dataran Tinggi Dieng memiliki banyak objek wisata alam yang mempesona, seperti:
- Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Telaga Warna adalah sebuah danau yang memiliki warna-warna berbeda, tergantung pada sudut pandang dan pencahayaan matahari. Telaga Pengilon adalah danau yang berada di sebelah Telaga Warna, yang memiliki warna biru kehijauan. Kedua danau ini terbentuk dari aktivitas vulkanik dan memiliki kandungan belerang yang tinggi. Anda dapat menikmati pemandangan kedua danau ini dari beberapa titik, seperti Batu Ratapan Angin, Bukit Sidengkeng, dan Gardu Pandang Tieng.
- Kawah Sikidang. Kawah Sikidang adalah sebuah kawah yang masih aktif, yang memiliki luas sekitar 200 meter persegi. Kawah ini mengeluarkan uap panas dan gas belerang, serta memiliki lumpur yang bergerak-gerak. Anda dapat melihat kawah ini dari jarak dekat, namun harus berhati-hati karena suhunya yang sangat tinggi.
- Sunrise Sikunir. Sunrise Sikunir adalah salah satu fenomena alam yang paling dicari oleh para wisatawan yang datang ke Dataran Tinggi Dieng. Anda dapat menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang pegunungan dan hamparan awan yang indah dari puncak Gunung Sikunir, yang memiliki ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Anda harus berangkat sebelum subuh dan menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Desa Sembungan, yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa.
Objek Wisata Sejarah
Dataran Tinggi Dieng juga memiliki objek wisata sejarah yang berharga, seperti:
- Candi Arjuna. Candi Arjuna adalah kompleks candi Hindu tertua di Jawa, yang dibangun pada abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Kompleks ini terdiri dari lima candi utama, yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar. Candi-candi ini memiliki arsitektur khas Jawa Tengah, dengan bentuk stupa dan hiasan relief. Candi Arjuna merupakan candi utama, yang didedikasikan untuk dewa Siwa.
- Museum Kailasa. Museum Kailasa adalah sebuah museum yang berada di dekat kompleks Candi Arjuna, yang menyimpan berbagai koleksi artefak sejarah dari Dataran Tinggi Dieng. Anda dapat melihat berbagai benda-benda peninggalan masa lalu, seperti arca, prasasti, peralatan rumah tangga, senjata, dan lain-lain. Museum ini juga memberikan informasi tentang sejarah, geologi, dan budaya Dataran Tinggi Dieng.
- Sumur Jalatunda. Sumur Jalatunda adalah sebuah sumur yang memiliki kedalaman sekitar 100 meter, yang terletak di Desa Patak Banteng. Sumur ini diyakini sebagai tempat pemandian para dewa, yang memiliki kekuatan magis. Menurut legenda, sumur ini dibuat oleh seorang raksasa bernama Jalatunda, yang jatuh cinta pada seorang putri bernama Sekar Puspa. Namun, cintanya ditolak oleh ayah putri, yang kemudian membunuh Jalatunda. Darah Jalatunda mengalir dan membentuk sumur ini.
Objek Wisata Budaya
Dataran Tinggi Dieng juga memiliki objek wisata budaya yang unik, seperti:
- Upacara Adat Ruwatan Anak Gembel. Upacara adat ini adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng untuk membersihkan anak-anak yang memiliki rambut gimbal, yaitu rambut yang menggumpal dan berwarna merah. Anak-anak yang memiliki rambut gimbal dianggap sebagai titipan dewa, yang harus diruwat agar terhindar dari bencana. Upacara ini meliputi prosesi pemotongan rambut gimbal, pemberian sesaji, dan pemandian di Telaga Warna.
- Desa Wisata Sembungan. Desa Wisata Sembungan adalah sebuah desa yang terletak di ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut, yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Desa ini menawarkan pengalaman menginap di rumah-rumah penduduk, yang memiliki arsitektur tradisional dan fasilitas sederhana. Anda dapat merasakan kehidupan masyarakat setempat, yang mayoritas berprofesi sebagai petani kentang. Anda juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah, seperti sawah, perkebunan, dan pegunungan.
- Ondo Budho. Ondo Budho adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Dataran Tinggi Dieng, yang biasanya ditampilkan pada saat acara-acara adat, seperti pernikahan, panen, dan ruwatan. Tarian ini menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Dataran Tinggi Dieng atas berkah yang diberikan oleh Tuhan. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok penari, yang mengenakan pakaian adat berwarna-warni dan membawa alat musik tradisional, seperti gong, kendang, dan suling.
Dieng adalah tempat yang cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana sejuk, tenang, dan damai di dataran tinggi.