Banyumas, suarabanyumas.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banyumas menggelar kegiatan Literasi Digital di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Randegan, Kebasen. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari santri dan perwakilan sekolah formal di bawah Yayasan Al Anwar Al Hisyamiyyah.
“Literasi digital sangat penting bagi para santri untuk memahami dunia teknologi secara lebih bijak,” ujar Imam Munsyarif, Plt Sekretaris Dinkominfo Banyumas.
Acara yang berlangsung di Lantai 1 Gedung Zawiyah ini juga dihadiri oleh Pengasuh Pesantren, KH Zuhrul Anam Hisyam, serta Ketua Yayasan Al Anwar Al Hisyamiyyah, H Sunarto Arief. Selain itu, Heri Purwanto, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinkominfo Banyumas, turut hadir bersama sejumlah staf.
“Kami harap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi secara bertanggung jawab,” tambah Heri Purwanto.
Materi yang disampaikan meliputi dasar-dasar keamanan internet, pemanfaatan media sosial, dan etika digital. Hadir sebagai nara sumber, Irfan Bahtiar (@infopurwokerto) dan Rujito (Jurnalis).
“Sungguh, kami merasa berbahagia. Terimakasih, atas kunjungan Dinkominfo dan anggota DPRD Mas Imanda kemudian mengadakan kegatan Literasi Digital,” jelas KH Zuhrul Anam Hisyam.
Menurut Imam Munsyarif, kegiatan literasi digital ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas digital masyarakat. “Penting bagi setiap individu, termasuk para santri, untuk memahami bagaimana teknologi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari,” ujar Imam.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan positif pesantren dan masyarakat sekitar. Santri peserta terlihat antusias selama acara berlangsung. Mereka aktif bertanya mengenai cara menggunakan media sosial dengan aman dan bagaimana menghindari konten negatif.
Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi Dinkominfo Banyumas untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pondok pesantren dalam hal literasi digital. “Kami siap untuk mengadakan kegiatan serupa di berbagai pesantren lain di Banyumas,” ungkap Heri Purwanto.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Seluruh peserta mendapatkan materi pendukung dan panduan literasi digital untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi santri untuk terus belajar dan mengembangkan diri di era digital,” tutup Imam Munsyarif.