BANYUMAS-Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah terpadu diharapkan menjadi pelopor penanganan permasalahan sampah di Kabupaten Banyumas.
Hal itu disampaikan Bambang Muharyono, dari Dinas Lingkungan Hidup Banyumas saat sosialisasi pengelolaan sampah di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, beberapa waktu lalu. Menurutnya KSM adalah wadah yang cukup strategis untuk menjadi garda depan untuk mengatasi persoalan sampah bersama masyarakat.
“Melalui KSM inilah, masyarakat bisa semakin dirangkul untuk semakin sadar dan bergerak mengatasi persoalan sampah di lingkungannya. KSM ini juga bisa menjadi bagian dari unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga ke depan bisa mendapatkan permodalan hingga memberikan pendapatan bagi desa,” jelasnya.
Dijelaskan Bambang, selama ini sebagai bagian dari partisipasi masyarakat, KSM terbukti mampu menjadi bergerak menjadi solusi persampahan di Banyumas. Para pegiat KSM terbukti mampu mengelola sampah organik dan anorganik di hanggar-hanggar pengelolaan sampah yang telah berdiri di sejumlah tempat di wilayah Banyumas.
“Makanya kami dorong di tiap desa atau beberapa desa untuk bisa mendirikan KSM ini. Diharapkan dengan semakin banyaknya KSM yang bergerak, maka permasalahan sampah bisa semakin efektif ditangani. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dengan segala keterbatasan dan kemampuannya,” katanya.
Kepala Desa Pangebatan, Agus Suroto mengatakan permasalahan sampah di wilayah Pangebatan menjadi hal yang mendesak untuk terus ditangani. Terkait hal itulah pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Apalagi permasalahan sampah adalah permasalahan bersama.
“Jadi untuk menanganinya butuh kebersamaan dan kekompakan. Untuk itulah kesadaran dan gerakan pengelolaan sampah harus dilaksanakan secara sistematis, dan massif oleh semua warga di seluruh wilayah Desa Pangebatan,” jelasnya.
Agus berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah inilah, nantinya akan muncul gerakan pengelolaan sampah kolektif bersama masyarakat. Pengetahuan tentang regulasi, hingga materi yang disampaikan pemerintah hingga praktisi penanganan sampah diharapkan menjadi bekal masyarakat untuk semakin sadar dan bergerak peduli lingkungan.
“Selain mengundang pemerintah terutama Dinas Lingkungan Hidup, dalam sosialisasi ini, kita juga berkunjung ke lokasi pengelolaan sampah di Purwokerto Wetan beberapa waktu lalu. Diharapkan dengan inilah gerakan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah nantinya benar-benar terlaksana,” katanya.(K37-)