BANYUMAS – Untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab dugaan keracunan makanan hajatan mitoni, Petugas Dinas Kesehatan Banyumas bersama Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) turun ke lokasi kejadian di Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, Senin (10/2).
Sekretaris Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, Nasirin mengatakan petugas dinas kesehatan dan BPOM itu datang didampingi pihak petugas Puskesmas Wangon 1. Dalam kegiatan itu sejumlah warga dan korban keracunan yang telah pulih dikumpulkan di rumah Kepala Dusun IV, Rasito untuk dimintai keterangan petugas.
“Jadi tim datang ke lokasi lagi hari ini untuk pemeriksaan lanjutan. Kemungkinan kembali meminta keterangan dan berbagai hal untuk mendukung dugaan keracunan ini. Untuk sampel makanan memang sudah dibawa sebelumnya,” katanya.
Dijelaskan Nasirin, dari 197 korban dugaan keracunan, sebagian besar merupakan warga Desa Pengadegan. Selain warga Pengadegan, yang termasuk korban dugaan keracunan itu adalah 4 orang warga Desa Bantar, Kecamatan Jatilawang, 7 orang warga Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon.
“Korban yang dari Rawaheng merupakan kerabat dari tuan rumah (warga yang menggelar hajatan mitoni). Jadi memang yang terdampak gejala keracunan ini tersebar,” ujarnya.
Dari keterangan warga korban dan keluarga dugaan keracunan makanan itu, memperkirakan keracunan itu diduga berasal setelah mengkonsumsi sayur urap daun singkong, kangkung dan lembayung. Diduga sebelum dipetik dan dimasak sebagai makanan berkat warga yang kondangan, daun-daun sayur tersebut baru saja disemprot pestisida.
“Ada perkiraan seperti itu dari warga yang memberi keterangan. Namun kita menunggu hasil penelitian resmi dari pemeriksaan laboratorium petugas dinas kesehatan saja. Yang penting di sini sudah kondusif dan sebagian sudah banyak yang pulang,” kata Nasirin.
Diperbolehkan Pulang
Dari data yang dilaporkan kepada Bupati Banyumas, Achmad Husein, hingga Senin (10/2), dari 197 korban dugaan keracunan makananan tersebut telah diperbolehkan pulang oleh tim medis yang merawat. 4 orang pasien di RS An Nikmah Wangon dn 8 orang di Puskesmas Jatilawang juga telah pulang.
Sebagian pasien lain masih dirawat di Puskesmas dan rumah sakit. Di RSUD Ajibarang ada 5 orang yang masih dirawat inap dan rencananya telah diperbolehkan pulang, Selasa (11/2). Dari 36 pasien korban dugaan keracunan, hingga Senin (10/2) siang hanya tersisa satu anak umur 11 tahun yang masih dirawat karena masih demam.
“Sebagian besar tadi pagi sudah diperbolehkan pulang oleh tim medis di Puskesmas Wangon 1. Namun masih ada satu orang yang masih dirawat karena masih mengalami pusing-pusing. Lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dugaan keracunan yang dialami sekitar 197 warga ini berawal setelah korban mengkonsumsi sayur urap ‘berkat’ hajatan mitoni salah satu warga di RT4 RW5 Desa Pengadegan, Jumat (7/2) siang. 10-12 jam pascakonsumsi itu, mereka merasakan gejala keracunan makanan massal seperti pusing, mual, muntah dan diare. Ratusan warga itu akhirnya langsung dibawa ke Poliklinik Desa dan Puskesmas Wangon 1, Puskesmas Jatilawang, RS An Nikmah Wangon dan RSUD Ajibarang.
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto beserta jajarannya juga langsung meluncur ke Wangon, Sabtu (8/2) malam usai puluhan warga dilarikan ke Puskesmas Wangon 1. Petugas dinas kesehatan juga langsung mengambil sampel makanan yang diduga menjadi biang dugaan keracunan ini. (K37-20)