CILACAP– Harga bumbu dapur berupa bawang putih tengah melejit di sejumlah pasar tradisional wilayah eks distrik Majenang, Kabupaten Cilacap.
Di Pasar Induk Majenang, Minggu (9/2), harga jual bawang putih berkisar Rp 55.000- Rp 58.000 per kilogram. Menurut seorang pedagang di pasar itu, Yayat Ruhiyat, harga jual itu meningkat drastis. Karena sebulan lalu, komoditas ini masih dijual pedagang Rp 30.000 per kilogram.
“Kenaikan harga jual bawang putih sudah terasa sejak sebulan terakhir. Harga jual yang tadinya berkisar Rp 30.000, terus merangkak naik sampai sekarang kisaran Rp 58.000 per kilogram,” kata Yayat Ruhiyat saat dimintai konfirmasi.
Dia mengaku tidak tahu persis terkait penyebab kenaikan harga jual bawang putih. Yang dia tahu, kenaikannya mulai terjadi sejak mencuatnya isu virus korona.
“Kaitan dengan itu saya tidak tahu persis. Yang pasti kenaikan harga bawang putih sudah terjadi dari tingkat pemasok. Karena itu, harga jual di tingkat pedagang mengikuti,” kata dia.
(Baca Juga: Harga Bawang Putih Melonjak )
Yayat dan pedagang lain di pasar itu umum mengambil pasokan bawang putih dari Solo. Kesehariannya, bumbu dapur itu dikirim ke Majenang oleh pemasok.
“Ke depan kami belum tahu, apakah harga bawang putih masih akan terus naik atau tidak,” kata dia.
Perkembangan harga jual berbeda terjadi pada bawang merah. Dalam beberapa waktu terakhir, harga jual bumbu dapur itu relatif stabil. Pedagang umum menjual Rp 25.000- Rp 30.000 per kilogram.
“Biasanya kalau musim hujan harga suka naik, tapi sekarang masih relatif stabil di angka itu. Karena bawang merah lokal dari daerah lain juga lagi panen,” kata dia.
Cabai Cangak
Stok bawang merah di pasar itu umum didapat dari daerah Brebes, melalui pemasok.
Sementara itu, harga jual komoditas cabai fluktuatif di pasar itu. Yayat mengatakan, harga jual cabai rawit merah, dikenal cangak, saat ini berkisar Rp 65.000 per kilogram. Dalam beberapa hari sebelumnya, cabai cangak umum dijual Rp 35.000 per kilogram.
Kemudian harga cabai keriting merah Rp 55.000, dan cabai keriting hijau Rp 20.000 per kilogram. Sebelumnya, harga cabai keriting merah sempat Rp 25.000 dan cabai hijau berkisar Rp 10.000 lebih per kilogram.
Stok cabai di pasar itu rutin mengambil pasokan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, dan Garut, Jawa Barat. Sebagian stok lainnya berasal dari stok lokal Majenang dan sekitarnya.
“Kalau untuk harga jual cabai itu fluktuatif sekali. Harga jualnya suka naik-turun dalam hitungan hari,” kata dia.
Untuk saat ini, lanjut dia fluktuasi harga cabai dipengaruhi cuaca. Sekalipun stok cabai di tingkat petani tengah melimpah, namun tidak selalu bisa dipanen.
“Ketika cuaca cerah, petani bisa panen, jadi pasokan ke pasar banyak. Tapi kalau keesokan harinya hujan, petani tidak bisa panen, stok di pasar jadi terbatas,” kata dia.
Perkembangan serupa terjadi di sejumlah pasar tradisional wilayah eks distrik Majenang. Di Pasar Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung, pedagang dan konsumen tengah merasakan tingginya harga jual bawang putih.
“Harga bawang putih yang sekarang lagi melejit sekali. Kenaikan sudah dari sananya,” kata Witem. (tg-)