PURWOKERTO – Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas mengevaluasi pelaksanaan agenda wisata tahun 2019. Hasilnya, satu festival dicoret dan satu jadwal agenda wisata mengalami pemunduran jadwal.
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, agenda wisata andalannya yang dicoret yaitu Festival Serayu. Sebab, lokasi penyelenggaraan atraksi wisata tersebut dianggap tidak representatif.
“Lokasi festival di dermaga Desa Tambaknegara, dekat area Bendung Gerak Serayu itu lokasinya sempit, tidak ada lahan parkir yang memadai. Jadi bisa memacetkan jalan nasional Banyumas-Cilacap. Anggaran untuk sewa perahu juga kurang,” katanya, ketika dihubungi Senin (18/11).
Pencoretan Festival Serayu, kata dia, sudah dilakukan sejak rapat koordinasi pemaparan agenda wisata yang diikuti antar instansi di Pendapa Kabupaten Banyumas, Juni 2019 lalu. Ajang ini dikembalikan kepada panitia lokal yaitu Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS) sebagai penggagas acara.
Sementara agenda yang tertunda yaitu Banyumas Extravaganza terjadi karena adanya masukan untuk mengubah nama perhelatan. Nama baru, yaitu Banyumas Wera, telah diputuskan awal bulan November lalu.
“Perubahan nama ini berdasarkan masukan dari banyak pihak. Tetapi anggarannya mepet, jadi untuk konsep acaranya tidak mungkin diubah menjadi malam hari,” ujarnya.
Asis mengaku, saat ini pihaknya tengah menyusun rancangan agenda wisata tahun 2020. Jumlah agenda wisata akan disesuaikan dengan porsi anggaran yang tersedia. Adapun agenda wisata tersebut akan diluncurkan dalam bentuk Kalender Wisata Banyumas.
“Nanti kita maksimalkan anggaran untuk event unggulan. Jadi fokus pada agenda tertentu. Ibaratnya, daripada lima agenda tidak maksimal, lebih baik tiga tapi acaranya maksimal dan menarik,” tandasnya. (K35-37)