PURWOKERTO – Agenda wisata yang digelar di Banyumas dinilai belum berdampak pada tingkat okupansi hotel. Sebab, tidak banyak wisatawan yang tertarik untuk menginap dan menyaksikan even wisata yang sedang digelar.
Pemerhati budaya, Yatman Sumarman mengaku, even seperti Banyumas Wera yang baru saja digelar awal pekan lalu tidak mampu menyedot kunjungan wisatawan
“Saya sedih, kok hotel tidak penuh karena ada even Banyumas Wera. Tapi beda kalau Tahun Baru. Itu ramai. Idul fitri juga ramai. Karena orang banyak yang pulang ke Purwokerto. Sedangkan kunjungan wisatawannya belum (ramai),” ujarnya, kepada Suarabanyumas.com, Rabu (18/12).
Meski demikian, Yatman, yang juga anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyumas ini mengakui bila Banyumas Wera yang menggantikan even Banyumas Extravaganza tersebut mengalami peningkatan kualitas. Para peserta menampilkan kreasi kostum dan atraksi yang menarik.
Sayangnya, sambung dia, even karnaval jalanan serupa juga ditemukan di daerah lain seperti Banyuwangi, Solo, maupun daerah lain. Dengan kata lain, even tersebut masih belum mampu menjadi ciri khas Banyumas dan menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama.
“Saya kok iri dengan Dieng yang punya potong rambut gembel, yang ada ciri khasnya. Rangkaian acara budayanya juga menarik. Semestinya ada inovasi baru untuk menggarap even yang berbeda dengan daerah lain,” ujarnya.
Sendratari
Sesepuh Paguyuban Kerabat Mataram (Pakem) di Banyumas ini mengusulkan Pemerintah Kabupaten Banyumas dapat mengemas agenda Hari Jadi Banyumas menjadi beragam atraksi. Salah satunya adalah sendratari Babad Banyumas atau yang dikenal juga dengan kisah Tragedi Sabtu Pahing.
Menurut dia, kemasan acara yang berbeda dan mencerminkan ciri khas Banyumas dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
“Saya ingin Banyumas itu ada gregetnya kalau buat even wisata, barangkali Hari Jadi Banyumas, setiap 22 Februari itu harus ditandai dengan diadakan sendratari di Banyumas bukan di Purwokerto. Kalau Banyumas Wera, sudah ada di mana-mana. Yang seperti itu banyak. Itu tidak akan menarik wisatawan,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono Supriyanto mengakui persiapan yang kurang matang berdampak pada penurunan kuantitas peserta maupun penonton ajang Banyumas Wera. Selain itu, promosi kegiatan pun kurang tergarap.
“Untuk promosi nya kedepan akan kami tingkatkan melalui berbagai media dan akan kami lakukan lebih awal dan jauh-jauh hari,” ujarnya.(K35-52)