PURBALINGGA – Sebanyak 1.900 tukang becak, tukang ojek pangkalan dan tukang ojek daring mendapat bantuan sembako oleh Pemkab Purbalingga, Kedua pekerjaan itu paling terdampak adanya pandemi Korona atau Covid-19.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat pembagian JPS di halaman Pendapa Dipokusumo, Jumat (3/4) mengatakan, pembagian diberikan secara bertahap selama tiga hari untuk menghindari kerumunan massa.
“Pencari nafkah seperti mereka, sektor yang paling terdampak pandemi Korona. Mereka jadi sasaran utama JPS,” katanya.
Bantuan sembako tersebut merupakan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemkab Purbalingga untuk masyarakat terdampak pandemi Korona. Paket berupa beras 5 kilogram, kerupuk, mi instan, kecap dan minyak goreng 1 liter.
“Diharap paket ini sedikit meringankan beban hidup para tukang dan ojek,” imbuhnya.
Salah satu tukang becak asal Purbalingga Lor, Sudir mengaku, selama ini tukang becak di Purbalingga hidupnya kekurangan. Adanya wabah Korona dalam beberapa waktu terakhir, hampir tidak ada pemasukan karena sangat sedikit warga yang meminta jasa tukang becak.
Bersyukur
“Bersyukur sekali. Adanya Korona tidak ada penumpang sama sekali. Tidak ada uang untuk dibawa pulang untuk hidup keluarga,” harapnya.
Tukang becak lainnya yang biasa mangkal di timur Alun-alun Purbalingga, Muchson mengaku gembira mendapat bantuan sembako itu. Sebab, adanya pandemi Korona, sangat berimbas pada penghasilan masyarakat kecil sepertinya.
“Alhamdulillah, saya sangat senang hari ini, ora nempur. Bisa membawa pulang beras lima kilogram,” katanya. (H82)