PURWOKERTO – Akibat pendapatan daerah dan penerimaan dari pusat menurun drastis, dampak pandemi Covid-19, anggaran belanja di APBD induk dan perubahan tahun 2020 mengalami penurunan yang signifikan dari perencanaan.
Semula di APBD induk direncanakan sampai Rp 3, 5 triliun dan ditingkatkan sampai Rp 3,7 triliun di APBD perubahan. Namun karena ada pendemi Covid-19. sehingga berulangkali dilakukan penyesuaian.
“Semula kita rencanakan tahun 2020 kemampuan anggaran belanja sampai Rp 3,5 triliun sampai Rp 3,7 triliun, hingga di perubahan ternyata hanya mampu dianggarkan sampai Rp 3,2 triliun. Jadi ada penurunan Rp 300 miliar,” kata Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan, usai paripurna persetujuan bersama bupati atas RAPBD Perubahan tahun 2020, Rabu (9/9).
Pemangkasan Anggaran
Adanya penurunan pendapatan daerah dan penerimaan dari pusat ini, lanjut dia, sehingga harus dilakukan pemangkasan anggaran untuk sejumlah kegiatan yang sudah direncanakan. Terutama sejak APBD induk yang menyedot anggaran cukup besar, seperti kegiatan infrastruktur, pembangunan jalan, irigasi dan pasar.
(Baca Juga : Pendapatan Daerah Diproyeksikan Turun, Ini Saran Wakil Rakyat untuk Bupati Purbalingga)
“Karena waktunya maksimal tinggal 2,5 bulan, maka kegiatan-kegiatan yang tidak dengan lelang atau dengan lelang tapi dibawah Rp 1 miliar, masih bisa dilaksanakan. Yang bisa dibelanjakan itu semuanya sekitar Rp 3,2 triliun mulai dari Januari sampai Desember,” katanya.
Setelah dihitung secara cermat, katanya, maka kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak dan urgen terpaksa ditunda atau dipangkas. Pertimbangannya, jika keburu waktu masih dianggarkan.
“Harapan kami, apa yang sudah dirancang di APBD perubahan harus dikerjakan, jangan sampai masuk silpa (sisa lebih penggunaan anggaran),” tandasnya.
Terkait anggaran untuk penanggulangan Covid-19, kata dia, masih bisa mencukupi sampai Desember. Semula sudah dianggarkan sekitar Rp 112 miliar. Saat ini masih tersisa Rp 40 miliar, dianggap cukup sampai akhir tahun. (G22-1)