PURBALINGGA – Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Purbalingga dilatih pelatihan ketrampilan perbengkelan atau otomotif melalui Program Tenaga Kerja Mandiri dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI.
Pelatihan dengan peserta 20 orang, dilakukan selama tiga hari, Selasa-Rabu (13-15/10) dipusatkan di SMK Ma’arif NU Bukateja. Pelatihan ini dilakukan untuk membekali para pelajar NU yang ada di Purbalingga agar bisa berwirausaha di bidang perbengkelan.
Ketua PC IPNU Kabupaten Purbalingga, Azis Aneko Putro, Senin (13/10) mengatakan, kegiatan ini digelar untuk membekali sekaligus membentuk karakter pelajar NU berjiwa wirausaha muda, berkarkter, religius dan melek teknologi. Sehingga diharapkan setelah pelatihan perbengkelan selesai, akan berkelanjutan dan menjawab tantangan potensi pengangguran yang terjadi di kalangan anak muda.
(Baca Juga : Lazisnu Purbalingga Gelar Khitanan Massal)
“Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19, maka sudah seharusnya IPNU mengambil peran bersinergi mendorong pemuda mendapatkan kesempatan berwirausaha,” katanya.
Pelatihan tenaga kerja mandiri baru pertama kali dilaksanakan IPNU Purbalingga. Dia berharap, ke depan IPNU Purbalingga dapat mengajukan kembali program tenaga kerja mandiri Kemenaker, tidak hanya di bidang perbengkelan namun bisa di bidang lainnya.
Bantuan Modal
Selain itu, mereka yang mengikuti pelatihan akan mendapatkan bantuan modal dari NU Care Upzis Laziznu Purbalingga melalui program NU Preneur. Sehingga, begitu mereka sudah selesai pelatihan dan memiliki keahlian, mereka bisa membuka bengkel sendiri.
Ketua NU Care Lazisnu Purbalingga, Agus Musalim, mengapresiasi kegiatan IPNU Purbalingga dalam ikut memberdayakan umat. LazisNu Purbalingga melalui program NU Preneur akan memberikan memberikan bantuan permodalan bagi para peserta pelatihan sehingga mereka bisa lebih berdaya.
“LazisNu Purbalingga akan memberikan bantuan modal untuk perlatan habis pakai seperti suku cadang, oli, lampu dan lainnya senilai Rp 20 juta untuk 20 peserta yang dibagi menjadi lima kelompok bengkel,” katanya.
Agus berharap, dengan pembekalan ini akan bermunculan para wirausaha baru di kalangan pelajar NU di Kabupaten Purbalingga. Imbasnya akan mengurangi angka pengangguran, dengan demikian nantinya mampu dikembangkan dengan baik di tengah-tengah masyarakat.
“Kami sangat berharap pada akhirnya para peserta dapat meningkatkan usaha yang digelutinya,” katanya. (ri-4)
(Baca Juga: GMNU Harus Makin Lestarikan Tradisi Membaca Menulis Ulama Salaf)