CILACAP – Kejadian angin kencang masih melanda sebagian wilayah eks distrik Majenang dan sekitarnya, di tengah perkembangan musim yang masuk awal penghujan.
Terbaru, angin kencang melanda wilayah Kecamatan Majenang pada Rabu (25/12) sore, kisaran pukul 15.00 wib. Angin kencang disertai hujan lebat dan petir memicu sejumlah pohon bertumbangan.
UPT BPBD Majenang mendata, pohon tumbang itu terjadi di kawasan Jalan Diponegoro dan Jalan Pramuka, masuk kawasan ramai Kecamatan Majenang. Nahasnya, pohon tumbang menimpa sejumlah kendaraan yang tengah diparkir di tepi jalan.
“Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang, yakni sejumlah pohon ayoman yang menutup sebagian jalan di jalan nasional ( Jalan Diponegoro) dan di satu pohon mahoni di Jalan Pramuka Majenang,” kata Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono.
Edi menjelaskan, kejadian itu berdampak pada aktivitas masyarakat. “Pohon tumbang dan ranting yang patah di jalan nasional menimpa beberapa kendaraan roda dua yang sedang diparkir. Sedangkan yang di Jalan Pramuka menutup sebagian badan jalan,” kata dia.
(Baca Juga: Angin Kencang Rusak Rumah Warga Patimuan)
Walau demikian, pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Sedangkan untuk kerugian materialnya, sejauh ini masih dalam penghitungan.
Untuk penanganannya, dilakukan evakuasi dan pembersihan pohon tumbang. Penanganan dilakukan oleh pihaknya bersama Forkopimcam, Pos Damkar dan UPT Disperkimta Majenang. Masyarakat juga turut terlibat dalam pembersihan.
“Pohon-pohon yang tumbang sudah dievakuasi dan dibersihkan. Lalu lintas yang sempat terganggu, juga sudah normal kembali,” kata dia.
(Baca Juga: Hujan Angin, Baliho dan Tiang Listrik Tumbang)
Sementara itu, Pengawas Lapangan Pelaksana Jalan Nasional Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Wilayah Wangon-Batas Jabar, Pujiono mengimbau kepada pengendara untuk mengantisipasi potensi bencana. Ini menyusul ruas jalan nasional tersebut memiliki sejumlah titik yang rentan terdampak.
“Sesuai kapasitas kami mengimbau kepada pengendara untuk berhati-hati terhadap potensi bencana yang bisa berdampak pada jalan, seperti angin kencang, pohon tumbang, tanah longsor sampai potensi luapan air,” kata Pujiono, saat dikonfirmasi Kamis (26/11). (tg-52)