CILACAP- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa, termasuk perairan selatan Cilacap.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, gelombang maksimum di perairan tersebut berpotensi mencapai enam meter. Gelombang setinggi itu, sekurang-kurangnya berpeluang terjadi sejak Jumat (28/8) sampai dengan Minggu (30/8).
“Peringatan dini BMKG ini sampai Minggu, ada potensi gelombang tinggi maksimum antara 4-6 meter, berpeluang terjadi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa,” kata Rendi Krisnawan, dikonfirmasi Jumat (28/8).
Gelombang setinggi enam meter, dalam perhitungan BMKG masuk kategori sangat tinggi. “Dan itu berbahaya bagi semua jenis kapal. Karena itu, kami imbau kewaspadaan, termasuk bagi para pengguna aktivitas maritim hingga wisatawan,” kata dia.
Rendi menjelaskan, potensi gelombang tinggi tersebut dipengaruhi angin timuran, atau dikenal monsoon Australia. “Karena angin timuran, atau monsoon Australia masih cukup kuat. Jadinya, dengan kecepatan angin yang tinggi akan memicu gelombang tinggi di wilayah laut selatan Jawa,” katanya.
Kecepatan angin tersebut dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara, antara belahan bumi selatan dan utara. Yakni antara benua Australia yang mempunyai tekanan tinggi dan Benua Asia yang mempunyai tekanan udara rendah.
“Perbedaan tekanan udara itulah yang mengakibatkan pergerakan angin. Ketika perbedaan tekanan udara itu sangat jauh, maka kecepatan angin semakin tinggi atau kencang. Kemudian, kecepatan angin yang kencang akan memicu gelombang tinggi,” terang dia.
Dijelaskan, kemungkinan kondisi gelombang laut dalam kategori tinggi masih berpotensi terjadi hingga periode masa transisi. Yakni antara musim kemarau ke musim hujan. (tg-)