Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Cilacap

Awas, Gelombang Maksimum Laut Selatan Jawa Capai 6 Meter, Berbahaya bagi Semua Jenis Kapal

Sabtu, 29 Agustus 2020
Topik Cilacap
A A
Waspada, Gelombang Laut Selatan Cilacap Berpotensi Capai 4 Meter

OMBAK PANTAI SELATAN : Sejumlah warga menikmati ombak pantai selatan Jawa di wilayah Cilacap, Rabu (26/8). (SB: Hidayat AK)

CILACAP- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa, termasuk perairan selatan Cilacap.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, gelombang maksimum di perairan tersebut berpotensi mencapai enam meter. Gelombang setinggi itu, sekurang-kurangnya berpeluang terjadi sejak Jumat (28/8) sampai dengan Minggu (30/8).

“Peringatan dini BMKG ini sampai Minggu, ada potensi gelombang tinggi maksimum antara 4-6 meter, berpeluang terjadi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa,” kata Rendi Krisnawan, dikonfirmasi Jumat (28/8).

BacaJuga

Rayakan Sukacita Ramadan, S2P Berbagi 17.399 Paket Sembako dan 29 Ton Beras untuk Warga Sekitar PLTU Cilacap

Mayuh Mudik 2025 Menambah Daftar Event Kreatif yang Digelar oleh Cilacap Kreatif

Gelombang setinggi enam meter, dalam perhitungan BMKG masuk kategori sangat tinggi. “Dan itu berbahaya bagi semua jenis kapal. Karena itu, kami imbau kewaspadaan, termasuk bagi para pengguna aktivitas maritim hingga wisatawan,” kata dia.

Rendi menjelaskan, potensi gelombang tinggi tersebut dipengaruhi angin timuran, atau dikenal monsoon Australia. “Karena angin timuran, atau monsoon Australia masih cukup kuat. Jadinya, dengan kecepatan angin yang tinggi akan memicu gelombang tinggi di wilayah laut selatan Jawa,” katanya.

Kecepatan angin tersebut dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara, antara belahan bumi selatan dan utara. Yakni antara benua Australia yang mempunyai tekanan tinggi dan Benua Asia yang mempunyai tekanan udara rendah.

“Perbedaan tekanan udara itulah yang mengakibatkan pergerakan angin. Ketika perbedaan tekanan udara itu sangat jauh, maka kecepatan angin semakin tinggi atau kencang. Kemudian, kecepatan angin yang kencang akan memicu gelombang tinggi,” terang dia.

Dijelaskan, kemungkinan kondisi gelombang laut dalam kategori tinggi masih berpotensi terjadi hingga periode masa transisi. Yakni antara musim kemarau ke musim hujan. (tg-)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bosan Nganggur, Sarjana Asal Pemalang Jadi Jambret. Beraksi Ajak Remaja di Bawah Umur

Selanjutnya

Mahasiswa Diberi Kesempatan Kuliah di Luar Prodi

Artikel Lainnya

BAZNAS Cilacap Buka Program Kurban 2025, Harga Terjangkau Mulai Rp 2,5 Juta

Sinergi Pemda Cilacap dan LAZ GSC, 1000 Sahabat Yatim Diajak Belanja Hingga Doa Bersama

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In