CILACAP- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mendata, bencana banjir di Kabupaten Cilacap, hingga Rabu (16/12) masih menggenangi 25 desa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, 25 desa itu berada dalam tujuh kecamatan. Dia merinci, ketujuh kecamatan itu meliputi Sidareja, Kedungreja, Bantarsari, Gandrungmangu, Majenang, Kampunglaut, dan Kecamatan Patimuan.
(Baca Juga: Banjir Melanda Cilacap, Warga Terdampak Mengungsi)
Ia menambahkan, dampak banjir juga masih menjadikan sejumlah pengungsi bertahan. Mereka belum kembali ke rumah, karena belum memungkinkan untuk menempati.
“Perkembangan bencana banjir di Cilacap, Rabu (16/12), total rumah terdampak 11.618 KK, dan total pengungsi 508 KK, 1.567 jiwa,” kata Heru Kurniawan.
Dia menyontohkan dampak banjir di Kecamatan Sidareja. Pada wilayah itu, banjir masih menggenangi tujuh desa. Warga yang mengungsi di sana juga belum kembali ke rumah.
Jumlah wilayah terdampak banjir itu berkurang, ketika dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Pada Selasa (15/12), BPBD mencatat bencana banjir melanda 33 desa dalam 12 kecamatan.
Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, sejak Minggu – Senin (13-14/12). Sejauh ini, BPBD Cilacap sudah melakukan operasi tanggap darurat dan koordinasi bersama relawan dan dinas terkait untuk penanganan darurat, hingga mendistribusikan bantuan logistik.
(Baca Juga: 11.450 Rumah Terdampak Banjir di Cilacap)
Pihaknya juga aktif memantau perkembangan kondisi wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor, juga kondisi pengungsi.
Heru menjelaskan, bencana banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi. Pemicu lainnya yakni terjadinya pendangkalan sejumlah sungai dan tanggul jebol. (day-)