PURWOKERTO – Harga cabai rawit merah di pasar tradisional Purwokerto terus bergejolak. Dalam dua hari ini, harganya sudah menembus Rp 70.000 per kilogram.
Menurut pedagang sayuran di Pasar Manis Purwokerto, Warsini (47), harga eceran cabai rawit merah sekarang naik Rp 10.000 per kilogram dari semula Rp 60.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.
“Dua hari sudah naik tinggi. Padahal, pekan lalu sudah mulai turun. Harga cabai rawit tidak bisa diprediksi,” tuturnya, Senin (2/9).
Kenaikan harga cabai rawit, kata dia, akibat pasokan barang yang masuk ke pasar tradisional terbatas. Apalagi, musim kemarau ini produksi cabai di sentra penghasil cabai menurun.
“Pasokan cabai rawit merah hanya dari wilayah Jawa Timur. Kalau dari Banyumas tidak ada,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Anjar menambahkan, barang yang keluar tidak banyak. Ini yang membuat harga barang di pasar melonjak. “Saya kulakan cabai rawit merah dari Pasar Karanglewas. Di sana harganya sudah tinggi karena pasokannya terbatas,” katanya.
Meskipun naik, cabai rawit merah tetap laku di pasaran, karena masyarakat membutuhkan cabai. Cabai sudah menjadi barang kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi tiap hari.
“Pembeli tetap beli meski hanya satu ons, karena mereka butuh untuk memasak sayuran di rumah,” katanya.
Sementara itu, harga cabai jenis lain justru turun. Cabai merah keriting dari semula Rp 80.000 turun menjadi Rp 50.000 per kilogram, cabai merah besar teropong dari Rp 60.000 turun menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Kalau cabai hijau besar malah murah, Rp 20.000 per kilogram,” kata Warsini.
Dia menambahkan, penurunan harga cabai merah besar dan cabai hijau karena pasokan barang melimpah. Tidak hanya dari luar daerah, namun sentra penghasil cabai dari wilayah Banyumas maupun Purbalingga yang keluar banyak.
“Selain cabai, harga bawang merah juga turun. Saat ini berkisar Rp 24.000 per kilogram, sedangkan bawang putih Rp 32.000 per kilogram,” ujarnya. (H60-20)