BANYUMAS – Membuat telor asin hingga jadi sekaligus memasarkannya. Itulah cara guru MI Ma’arif NU 1 Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen melatih siswanya untuk berwirausaha sejak dini. Meski masih sebatas momen tertentu, namun upaya itu terbukti meninggalkan kesan yang membekas bagi para siswanya.
“Tidak memang melatih mereka berwirausaha, namun ini patut diupayakan mulai dari lingkungan sekolah. Apalagi ini juga bisa menjadi sarana memberikan pengalaman berharga bagi para siswa,” jelas Guru MI Ma’arif NU 1 Karangkemiri, Indah Ayu Lestari.
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, para siswa secara berkelompok dilibatkan dalam proses produksi dan pemasaran telor asin yang dikelola madrasah secara mandiri. Melalui pelibatan dalam proses produksi dan pemasaran, siswa belajar berwirausaha sejak dini dini.
“Momen Gebyar Inklusi di Lapangan Cilongok, minggu lalu menjadi momen berharga bagi siswa untuk memasarkan produk telor asin buatan mereka sendiri. Termasuk kepada Bapak Bupatipun, mereka menawarkan dan akhirnya membelinya,” jelasnya.
Para siswa mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Meski awalnya ragu-ragu dan malu-malu dalam menawarkan telor asin. Tetapi akhirnya mereka berani juga. “Awalnya deg-degan dan malu, namun kalau telor asin sudah terjual ternyata asyik juga. Semoga kegiatan ini terus berjalan,” jelas Diva Alifia Azzahra, siswa madrasah setempat.
Ide wirausaha pembuatan telor asin itu bermula dari banyaknya hasil petani bebek petelur di desa setempat. Sehingga ke depan akan dikembangkan sebagai muatan lokal madrasah untuk mengelola telor bebek.
“Ke depan rencana akan dikembangkan menjadi muatan lokal wirausaha madrasah. Mengembangkan potensi telor bebek lokal sebagai sumber pembelajaran dan pengembangan wirausaha madrasah,” jelas Kepala MI Maarif NU 1 Karangkemiri, Siti Muntofiqoh.(Susanto-20)