Legenda Baturraden adalah salah satu cerita rakyat yang penuh dengan pesona sejarah dan nilai moral. Kisah ini berlatar belakang di wilayah Kadipaten Kutaliman, sebuah di kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Cerita ini menggambarkan kisah cinta beda kasta yang tragis namun abadi, serta menjadi asal-usul nama Baturraden yang dikenal hingga saat ini.
Awal Mula Kisah
Pada zaman dahulu, ketika sistem pemerintahan masih berbentuk kerajaan, di wilayah Kadipaten Kutaliman hiduplah seorang Adipati yang memiliki seorang putri yang cantik jelita. Selain itu, ia juga memiliki seorang pembantu yang dikenal dengan sebutan Suta. Dalam bahasa Jawa, “Suta” berarti anak dalam hal ini dia adalah seorang anak lelaki. Tugas Suta adalah merawat kuda-kuda milik Adipati Kutaliman dan membersihkan istal.
Dalam kesehariannya, Suta sering berinteraksi dengan sang putri karena tugasnya di istana. Seiring waktu, hubungan mereka berkembang menjadi perasaan cinta yang mendalam.
Cinta Terlarang
Hubungan cinta antara Suta dan putri Adipati tidak disetujui oleh Sang Adipati. Pada masa itu, cinta beda kasta dianggap melanggar norma dan tradisi. Namun, meskipun mengetahui risiko besar yang harus dihadapi, keduanya tetap memutuskan untuk bersatu. Mereka akhirnya tetap melakukan hubungan asmara secara diam-diam tanpa sepengetahuan Adipati Kutaliman.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Suatu hari, Adipati Kutaliman mengetahui hubungan asmara tersebut. Ia marah besar karena merasa harga dirinya telah diabaikan. Dengan amarah yang memuncak, Adipati Kutaliman memerintahkan pengawalnya untuk membunuh Suta.
Akhir Tragis dan Kelahiran Nama Baturraden
Melihat kekasihnya dibunuh oleh ayahnya sendiri, sang putri pun sangat terpukul. Dalam kesedihan yang mendalam, ia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Konon, lokasi tempat keduanya memadu kasih dan peristiwa tragis yang terjadi kemudian dikenal sebagai Baturraden.
Nama “Baturraden” sendiri memiliki arti yang erat kaitannya dengan legenda ini. Kata “Batur” berasal dari sosok Suta (Dalam bahasa Jawa, “Batur” berarti teman atau pembantu), sedangkan “Raden” adalah gelar untuk putri bangsawan. Jadi, nama tersebut merupakan simbol dari tokok Batur/Pembantu dan Raden yang merupakan putri seorang Adipati.
Warisan Sejarah dan Pesan Moral
Kini, Baturraden dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer di Purwokerto, Jawa Tengah. Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memesona, tetapi juga menyimpan kisah legendaris yang sarat akan nilai moral.