PURWOKERTO – Bank BRI Adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank ini memiliki sejarah panjang yang dimulai dari sebuah bank masjid di Purwokerto, Jawa Tengah, hingga menjadi bank BUMN yang memiliki jaringan luas dan berbagai produk dan layanan keuangan. Berikut ini adalah lini masa sejarah Bank BRI:
- Kepeloporan Patih Wirjaatmadja
Suatu hari, pada tahun 1894 seorang guru penduduk Banyumas mengadakan pesta secara besar-besaran dalam rangka mengkhitan anaknya. Seorang Patih Banyumas, Raden Bei Aria Wirjaatmadja yang menghadiri hajatan tersebut merasa heran, mengapa seorang guru bisa mengadakan pesta begitu besar dan meriah. Menurutnya tidak mungkin gaji seorang guru (saat itu) cukup untuk membiayai pesta tersebut.
Setelah pesta khiatan selesai Patih Wirjaatmadja mendekati guru itu dan secara halus menanyakan sumber biaya pestanya. Ternyata guru tersebut berhutang kepada seorang Tionghoa untuk membiayai pestanya dengan bunga yang sangat tinggi. Bahkan, kemudian diketahui bahwa beban pelunasan hutang tersebut benar-benar diluar kemampuan guru itu. Patih Wirjaatmadja lantas menawarkan bantuannya. Dia menawarkan diri untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah guna untuk melunasi hutang guru tersebut. Jangka waktu pelunasannya pun cukup panjang yaitu 20 bulan, sehingga cicilan bulanannya sangat ringan dan terjangkau oleh kemampuan seorang guru. Dengan senang hati guru itu menyutujui tawaran Patih Wirjaatmadja. Patih Wirjaatmadja pun menggunakan uang pribadinya untuk melunasi hutang guru tersebut, sehingga hutangnya beralih kepada sang Patih. Dengan uluran ntangan ini, sang guru terbebas dari jeratan pelepas uang.
Patih Wirjaatmadja menduga tidak hanya guru tersebut yang terjerat hutang kepada pelepas uang dan ia tidak ingin hanya menolong guru itu saja. Setelah melakukan penelitian secara seksama, terlihat kenyataan yang memprihatinkan bahwa banyak diantara pejabat pangreh praja atau pegawai negeri bangsa Indonesia yang terlibat hutang dengan bunga tinggi dan menghadapi kesulitan dalam pengangsurannya.
Karena dikenal sebagai pegawai dan ahli keuangan yang baik, maka Patih Wirjaatmadja mendapat kepercayaan untuk mengelola uang kas masjid yang jumlahnya pada bulan April 1894 mencapai F.4000,- (empat ribu gulden/rupiah Belanda). Dengan uang tersebut, Patih Wirjaatmadja memperluas penggunaan kas masjid itu untuk pinjaman kepada para pegawai negeri, para petani, dan tukang yang terjerat hutang.
Atasan E. Sieburgh belakangan mengetahui penggunaan uang kas masjid tersebut. Dengan alas an uang khas masjid hanya boleh digunakan untuk kepentingan masjid, turunlah surat perintah tertanggal 21 April 1894 agar uang khas masjid tersebut segera dikembalikan. E. Sieburgh yang mengetahui maksud baik dan kejujuran Patih Wirjaatmadja, segera turun tangan. Dia menyebarkan surat edaran untuk mengumpulkan “dana penolong” dan dalam waktu yang tidak lama terkumpullah dana lebih dari F.4000,-. Selain untuk mengembalikan uang khas masjid, dana yang terkumpul dari masyarakat Purwokerto (termasuk orang-orang Eropa) tersebut, juga dimanfaatkan untuk meneruskan “kegiatan bank” yang telah dirintis oleh Patih Wirjaatmadja.
- 16 Desember 1895: Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden untuk mengelola dan menyalurkan dana masjid kepada masyarakat dengan skema yang sederhana. Tanggal ini kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
- 1906: Nama bank berubah menjadi Hulp en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen untuk menjangkau pegawai pemerintah pribumi.
- 1912: Nama bank berubah lagi menjadi De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank untuk memberikan kredit kepada petani dan pedagang.
- 1929: Bank berkembang menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene yang memiliki cabang di seluruh Jawa dan Madura.
- 1934: Nama bank diubah menjadi Algemene Volkscredietbank (AVB) yang memiliki 271 cabang dan 1.620 kantor kas di seluruh Indonesia.
- 1942-1945: Masa pendudukan Jepang, nama bank diubah menjadi Syomin Ginko yang berarti Bank Rakyat.
- Februari 1946: Pemerintah Indonesia menetapkan bank sebagai sebuah bank pemerintah dengan nama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
- 1948: Bank berhenti beroperasi akibat perang kemerdekaan.
- 1949: Bank kembali beroperasi dengan nama Bank Rakyat Indonesia Serikat setelah perjanjian Renville.
- 1960: Bank digabungkan ke dalam Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN) sebagai bagian dari program nasionalisasi perbankan.
- 1965: Bank berubah nama menjadi Bank Indonesia urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan setelah BKTN digabung ke dalam Bank Indonesia .
- 1966: Bank berubah nama lagi menjadi Bank Negara Indonesia Unit II setelah Bank Indonesia diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia .
- 1968: Bank dipisahkan menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama Bank Rakyat Indonesia (BRI) .
- 1970: Bank meluncurkan produk tabungan Simpedes yang menjadi salah satu produk unggulan hingga saat ini.
- 1984: Bank meluncurkan produk kredit Kupedes yang memberikan pinjaman mikro kepada masyarakat pedesaan.
- 1992: Bank menjadi perusahaan terbuka dengan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
- 2003: Bank meluncurkan produk tabungan BritAma yang menyasar segmen menengah ke atas.
- 2009: Bank meluncurkan produk tabungan BritAma Junio yang ditujukan untuk anak-anak.
- 2011: Bank meluncurkan produk tabungan Qlola yang ditujukan untuk remaja.
- 2013: Bank meluncurkan produk tabungan Senyum yang ditujukan untuk lansia.
- 2014: Bank meluncurkan produk tabungan Provestara yang ditujukan untuk nasabah berpenghasilan tinggi.
- 2015: Bank meluncurkan produk kartu kredit BRIZZI yang merupakan kartu uang elektronik berbasis chip.
- 2016: Bank meluncurkan produk BRILink yang merupakan layanan perbankan berbasis agen.
- 2017: Bank meluncurkan produk BRImo yang merupakan layanan perbankan berbasis mobile.
- 2018: Bank meluncurkan produk BRIVA yang merupakan layanan pembayaran virtual account.
- 2019: Bank meluncurkan produk BRISAT yang merupakan layanan perbankan berbasis satelit.
- 2020: Bank meluncurkan produk BRIZZI Pay yang merupakan layanan pembayaran nirkontak berbasis QR code.
- 2021: Bank meluncurkan produk BRISIM yang merupakan layanan simpanan berbasis digital.
- 2022: Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp 48,569 triliun dan total aset sebesar Rp 1.866 triliun.
- 2023: Bank terus berinovasi dan berkomitmen untuk melayani dengan setulus hati.
Bank BRI adalah bank yang memiliki sejarah yang inspiratif dan prestasi yang membanggakan. Bank ini adalah bank yang berasal dari masjid, tetapi mampu bersaing di dunia. Bank ini adalah bank yang tidak hanya memberikan layanan, tetapi juga memberikan nilai. Bank ini adalah bank yang tidak hanya berbisnis, tetapi juga berjuang. Bank ini adalah Bank BRI.
Sumber: Tentang BRI – Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati, Bank Rakyat Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Info Perusahaan – Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati | museumbri2014.blogspot.com