CILACAP – Film pendek berjudul “Dawuk” karya sejumlah pelajar di Cilacap dan Kebumen, berhasil meraih predikat film terbaik Viu Shorts! Season 2, Jumat (4/9).
Dalam acara penganugerahan yang digelar secara virtual, film yang disutradarai Syifa Zein Aulia, berhasil menyisihkan 15 judul film lain. Pemenang juga mendapatkan beasiswa penuh studi sinematografi di Institut Kesenian Jakarta, serta menjadi asisten paruh waktu bagi Executive Producer Viu Indonesia.
Film “Dawuk” mengangkat cerita tentang cerita rakyat di Cilacap yaitu Lengger Dempet. Konon, dulu dikisahkan ada penari yang selalu menggendong anaknya kemanapun dia menari.
Tapi suatu saat sang anak sakit, dan meninggal dunia. Kematian sang anak, membuat sang ayah terpukul. Sang ayah kemudian memahat boneka kayu yang mirip wajah sang anak. Boneka itu, selalu digendong kemanapun, anehnya justru malah membawa keberuntungan bagi sang penari.
(Baca Juga: 25 Pelajar Cilacap Berlatih Membuat Film)
Ketua dewan juri Viu Shorts! Season 2 Ilham Habibie mengatakan, potensi talenta muda Indonesia di bidang perfilman sangat besar. “Talenta kita ada dimana-mana, tidak hanya di kota metropolitan tapi setiap pelosok ada talenta, itu harus kita bina,” ucapnya.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang langsung hadir dalam penganugerahan secara virtual mengaku bangga dengan prestasi para pelajar ini. “Ini hasil inovasi, kreatifitas. Ini role model, ini akan memicu anak-anak muda lain. Anak-anak muda inilah yang akan mengubah republik ini,” ucapnya saat menghadiri penganugerahan virtual di ruang Gadri, komplek rumah dinas Bupati Cilacap.
Sutradara film “Dawuk”, Syifa mengaku senang dan bangga kepada teman-teman yang sudah bekerja keras dalam proses pembuatan film ini. “Pemilihan cerita Lengger Dempet, merupakan kesepakatan bersama seluruh teman-teman,” ucapnya.
Hasil Workshop
Fasilitator daerah Viu Shorts! Season 2 Insan Indah Pribadi mengatakan, “Dawuk” merupakan hasil dari workshop Viu Shorts! yang digelar di Cilacap pada 2019 lalu. Peserta workshop berasal dari beberapa wilayah seperti Kecamatan Cipari, Kecamatan Wanareja di Cilacap, SMKN 1 Cilacap, SMK dr Soetomo Cilacap, dan dari Karanggayam Kebumen.
Peserta workshop itu dalam proses pembuatan film ada yang menjadi sutradara, kameramen, soundman, dan lainnya. Proses casting pemain juga mereka yang melakukan, begitu juga dengan editing.
“Proses mulai dari menentukan cerita, casting, shooting mereka lakukan sendiri sekaligus untuk belajar bagaimana berkomunikasi, dan itu dipandu langsung oleh tim Viu,” imbuhnya. (K17-2)