BANYUMAS-Untuk mewujudkan ketahanan pangan termasuk di tengah pandemi korona saat ini, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Langgeng Desa Glempang, Kecamatan Pekuncen bersama Rumah Zakat menggagas adanya Lumbung Wakaf.
Ketua Gapoktan Langgeng, Desa Glempang, Sakimin saat kegiatan Panen Raya Padi Gapoktan Langgeng bersama Rumah Zakat, Kamis (23/4) mengatakan ketahanan pangan ini terus diwujudkan dengan adanya peningkatan produktivitas padi hingga pengelolaan pasca panen oleh petani.
“Saat ini sudah ada sekitar 19 hektar padi yang dipanen. Selebihnya masih ada 100 hektare lagi yang akan dipanen. Ini baru satu desa Glempang ini. Diharapkan dengan panen ini, stok pangan di wilayah Banyumas bisa terbantu,” katanya.
Sakimin juga mengapresiasi adanya kerjasama dan dukungan Rumah Zakat yang turut mendorong ketahanan pangan di wilayah Glempang dan sekitarnya. Di tengah pandemi korona ini, ketersediaan pangan sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kami mengapresiasi Rumah Zakat yang berencana akan mendirikan Lumbung Wakaf yang fungsinya menyerap hasil panen petani dan nantinya akan kembali didistribusikan untuk ketahanan pangan petani. Kalau bantuan ternak bergulir juga saat ini sudah mulai dipelihara petani,” jelasnya.
Pemberdayaan Keluarga Petani
Relawan Inspirasi Rumah Zakat wilayah Banyumas, Achri Priyono mengatakan kerjasama bersama dengan Gapoktan Langgeng ini telah berlangsung sejak tahun 2015. Selain mendorong ketahanan pangan di tengah pandemi korona, Rumah Zakat juga telah bergerak untuk pendidikan agama dan pendidikan umum keluarga petani.
“Selain ketahanan pangan, zakat fitrah, kurban dan bantuan ternak kambing, kami juga melaksanakan pembinaan Majelis Taklim dan pengelolaan Rumah Baca untuk petani dan anak-anaknya. Dari sini pula kita dorong sosialisasi tentang kesadaran dan gerakan berzakat masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu untuk Lumbung Wakaf mekanismenya dilaksanakan untuk mewadahi keberlimpahan hasil panen di Glempang. Dari uang wakaf Rumah Zakat ini nantinya akan dibelikan padi atau beras dan disimpan untuk petani. Nantinya ketika dibutuhkan waktu tertentu maka bisa didistribusikan kepada petani.
“Jadi wakaf berupa beras, uangnya dari Rumah Zakat, dibelikan beras, disimpan dan nanti diberikan kembali kepada petani misalnya saat Idul Fitri tiba. Karena di wilayah ini terbukti menjadi salah satu lumbung padi di wilayah Banyumas bagian barat,” ujarnya. (K37-)