PURWOKERTO – Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Susanti, masuk dalam tim konsorsium riset dan inovasi Covid-19. Dia juga meneliti kanker usus besar yang pernah ia dertita.
Saat ini, Susanti tengah menempuh studi patologi di Sekolah Kedokteran University of Nottongham Inggris. Dalam konsorsium itu, dia berusaha untuk mengambil peran dalam penanganan pandemic virus Covid-19 di Indonesia.
“Ketia ada kasus terkonfirmasi positif di Indonesia, saya langsung kontak Pak Ali Ghufron, ‘Apa yang bisa saya bantu?’ Beliau mengatakan nama saya dimasukkan ke konsorium sebagai salah satu diaspora,” katanya, Selasa (16/6).
Dosen muda ini mengaku, kini telah bergabung menjadi anggota Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 di bawah Kementrian Riset dan Teknologi. Konsorsium itu diketuai Direktur Jendral Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ali Ghufrom Mukti.
Dia menuturkan, tugas yang dilakukan, yakni merumuskan penelitian bersama antara tim dari University of Nottongham dan LIPI perihal metode PCR yang efektif untuk mendeteksi Covid-19. Mereka juga mengembangkan cara sequencing yang lebih mudah untuk mengenali SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Selama menjai dosen di Fakultas Farmasi UMP, dia sudah akrab dengan uji PCR jauh sebelum Covid-19 merebak. Penelitian doktoralnya tentang studi genetic pada kanker usu besar alias kolorektal menggunakan cara ini.
“Tes PCR itu kegiatan sehari-hari saya,” katanya.
Rektor UMP, Dr Anjar Nugoroho mengatakan, pihaknya mendukung staf pengajar untuk melanjutkan studi kejenjang stara tiga (S3) ke luar negeri.
Dosen yang masih muda, katanya, di upayakan untuk melanjutkan pendidikan studi S3 keuar negeri. Salah satunya Susanti yang sedang S3 di University of Nottingham, pakar uji PCR untuk tes Covid 19 yang diakui dunia.
“Ini sejalan dengan vis kami UMP untuk Indonesia, dunia dan kemanusiaan,” katanya. (G22-1)