PURBALINGGA – Hingga hari ini, empat pasien dalam pengawasan (PDP) Korona atau Covid-19 di Kabupaten Purbalingga meninggal. Kabar baiknya, 20 orang dari 70 PDP dinyatakan negatif Korona dan boleh pulang.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), Minggu (5/4) mengatakan, pada Sabtu (4/4) dua orang meninggal. Keduanya perempuan, masing-masing berusia 24 tahun asal Kecamatan Rembang dan berusia 54 tahun asal Kecamatan Kejobong.
“Meskipun hasil swab belum keluar, karena keduanya PDP Korona, proses pemulasaran jenazah dilakukan SOP (sistem operasional dan prosedur) Covid-19,” katanya di sela-sela pembagian sembako untuk tukang ojek di halaman Pendapa Dipokusumo.
Tiwi menjelaskan, untuk PDP asal rembang, selama ini yang bersangkutan bekerja di Yogyakarta. Tiga pekan lalu, orang tersebut pulang ke Purbalingga dalam kondisi sakit. Pada Jumat 3 April masuk rumah sakit dan dijadikan PDP Korona. Sehari kemudian orang itu meninggal.
Sedangkan PDP meninggal asal Kejobong, tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Akan tetapi beberapa hari lalu, anaknya baru pulang dari Jakarta. Pasien itu masuk rumah sakit pada Kamis (2/4) dan meninggal pada Sabtu (4/4).
“Untuk seluruh anggota keluarga kedua PDP yang meninggal juga dilakukan tes rapid. Hasilnya negatif,” imbuh Tiwi.
Untuk diketahui, hingga Minggu (5/4) di Kabupaten Purbalingga terdapat PDP sebanyak 70 orang, empat yang meninggal dan lima dinyatakan positif Korona.
Negatif
Dari 70 PDP itu, 20 orang dinyatakan negatif Korona dan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Sedangkan 41 lainnya masih dirawat dan menunggu hasil tes swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
“Alhamdulillah 20 orang hasil tes swabnya sudah keluar dan dinyatakan negatif. Mereka dipulangkan oleh pihak rumah sakit,” lanjutnya.
Sementara orang dalam pemantauan (ODP), dari data komulatif terakhir berjumlah 1.889 orang. (H82)