PURWOKERTO – Enam pemudik mulai mengisi lokasi karantina massal di lapangan futsal indoor kompleks GOR Satria Purwokerto, Selasa (28/4).
Keenam pemudik tersebut datang secara bergelombang. Pertama warga Kelurahan Bobosan, Purwokerto Utara, RI (43). Ia datang pada Senin (27/4) malam. Ia mudik dari Bekasi. Kemudian dia bermalam di tempat saudaranya, tapi warga menyarankan untuk mengisolasi diri.
“Warga tidak mau saya menginap di situ, jadi langsung di antar ke tempat karantina massal di GOR Satria,” tuturnya.
Kemudian pemudik lain dari Jakarta, IM nekat pulang kampung pada Jumat (24/4). Sesampainya di kampungnya Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, ia langsung melapor kepada ketua RT.
Oleh pihak RT, ia disarankan untuk karantina mandiri di rumah. Namun, IM memilih ke tempat karantina massal yang disiapkan Pemkab Banyumas agar lebih aman. Apalagi dirinya di rumah memiliki keponakan yang masih anak-anak.
Atas kesadaran sendiri, ia mengendarai motor menuju GOR Satria, Selasa (28/4) pagi. Setelah melakukan pencatatan, pria yang bekerja di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat ini disarankan langsung menempati ruang karantina. Ia juga telah melapor kepada pemerintah desa. “Di sini masih sepi,” tuturnya.
Keempat pemudik lain yaitu ZN warga Desa Karanggintung, Sumbang dari Jakarta, YU warga Berkoh, Purwokerto Selatan dari Singapur, JN warga Karangwangkal, Purwokerto Utara dari Jakarta dan FA warga Karangpucung dari Jawa Timur.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, tempat karantina massal di Gelora Satria Purwokerto dapat menampung lebih dari 300 pemudik. Di tempat itu telah disiapkan tempat tidur lipat dari TNI Polri.
Pemudik yang menempati masa karantina juga mendapat makan tiga kali sehari. Semuanya sudah siap 100 persen untuk karantina pemudik.
“Fasilitas sudah saya cek, air mengalir, kamar mandi bersih, ada lima ya. Kalau dirasa kurang kita buatkan lagi. Yang penting memenuhi standar kesehatan,” katanya. (H60-)