PURBALINGGA – Gelaran seni yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Purbalingga menyambut Pilkada Purbalingga. Acara bertajuk Gelar Seni Pilkada Damai itu digelar di panggung terbuka Bioskop Misbar kompleks Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, akhir pekan lalu.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, gelar seni tersebut dilaksanakan secara virtual yang disiarkan secara live streaming melalui akun YouTube Misbar Purbalingga. Meski ada penonton terbatas, acara tersebut tetap memerhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ketua Lesbumi Purbalingga, Trisnanto Budidoyo mengatakan, tujuan diadakan acara tersebut untuk menyerukan Pilkada damai dan kondusif di Purbalingga dengan menampilkan beberapa tampilan seni.
“Melalui seni bisa menggerakkan jiwa perasaan manusia lebih peka dan lebih tenang. Karena itu, kami ingin memberikan influence kepada warga Purbalingga agar lebih santai menghadapi Pilkada nanti,” katanya.
Monolog
Tampilan seni diawali dengan monolog Sekretaris Lesbumi Purbalingga, Agustav Triono yang berjudul “Di Ruang Tunggu”. Monolog tersebut bercerita tentang rakyat yang menunggu wujud nyata janji-janji kampanye.
Setelah itu bergulir beberapa pembacaan puisi dan cerpen dari Agus Sukoco, Vandi Romadhon, dan Teguh Purwanto. Isi dari pembacaan karya tersebut juga berkaitan dengan demokrasi dan ajakan Pilkada damai.
(Baca Juga: Mengenang Cinta dan Mati, Membaca Sapardi)
Sementara itu, pegiat sastra Purbalingga, Ryan Rachman membacakan cerpen yang berjudul “Wong Pinter”. Cerpen itu bercerita tentang kondisi jelang Pilkada dimana dua calon kepala daerah meminta doa restu dari seorang kiai yang sama.
Selain itu juga tampil seni tradisi guyon maton dari Kaligondang. Tak hanya seni, ada juga orasi budaya disampaikan oleh Ketua YPI Ponpes Minhajut Tholabah Bukateja sekaligus pengurus PCNU Purbalingga KH Basyir Fadhlullah.
“Ini kegiatna positif, mengajak berdemokrasi dengan sehat, damai dan menjaga kerukunan antarwarga dalam menghadapi Pilkada,” katanya.
Ketua Lesbumi Purbalingga, Trisnanto Budidoyo juga tampil bermonolog dengan judul “Aja Pada Tukaran”, yang dibawakan dengan dialek bahasa Banyumasan. Di penghujung acara penonton disuguhi penampilan musik dari grup band KamuAjo yang membawakan lima lagu yang semuanya bertema damai dan cinta.
Acara tersebut didukung oleh Polres Purbalingga, Bioskop Misbar, dan Kedai Pojok Purbalingga. (H82-4)