BANYUMAS-Untuk memperingati Hari Pahlawan di masa pandemi covid-19, Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Ajibarang bersama Komunitas Pecinta Kaligrafi Banyumas (Kompakmas) menggelar pameran lukisan dan kaligrafi santri bertema ‘Tiada Hari Pahlawan, Tanpa Resolusi Jihad’ di Pendapa Kecamatan Ajibarang, Senin-Selasa (9-10/11/2020).
Sebanyak 75 karya dari 25 pelukis kaligrafi dipamerkan dan akan dilelang. Sebagian keuntungan dari hasil lelang ini akan disumbangkan untuk para santri terdampak pandemi covid-19. Dalam kegiatan inipun, protokol kesehatan mulai dari jaga jarak, cuci tangan, pemakaian masker tetap diberlakukan kepada peserta, pengunjung dan warga yang hadir.
Pembina GMNU Ajibarang, Slamet Ibnu Anshory mengatakan kegiatan itu dilatarbelakangi mengingat hari pahlawan adalah rangkaian resolusi jihad NU. Bisa dikatakan tidak akan ada kejadian yang diperingati hari pahlawan tanpa resolusi jihad.
(Baca Juga : Hari Santri Harus Jadi Momen Santri Bergerak Tangani Covid-19 )
“Peristiwa resolusi jihad NU yang difatwakan Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang menjadi pengobar semangat perlawanan terhadap penjajah untuk mempertahankan NKRI. Resolusi Jihad yang difatwakan 22 Oktober inilah ]yang dijadikan dasar diputuskanya Hari Santri Nasional dengan Keputusan Presiden
Nomor 22 tahun 2015,” jelasnya.
Lalu kenapa diperingati dengan pameran lukisan dan kaligrafi? Slamet yang merupakan mantan DPRD Banyumas tiga periode ini mengatakan sebagai bagian memunculkan potensi santri yang ada di Banyumas. Sebelumnya acara pameran dan lelang lukisan santri juga pernah dilaksanakan saat peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020 di obyek wisata Igir Pulasari.
“Kali ini peserta pameran adalah 25 orang pelukis dengan jumlah karya 75 karya. Hasil penjualan atau lelang lukisan ini nantinya sebagian keuntungannya akan disumbangkan untuk santri terdampak covid-19,” katanya.
Lukisan ‘Sarung Putih Resolusi Jihad NU’
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, H Ahsin Aedy membuka acara ini dengan membuka kelambu penutup lukisan istimewa karya pelukis Ghufron berjudul ‘Sarung Putih Resolusi Jihad NU’. Lukisan berlatar peristiwa pertempuran Surabaya dengan penampakan wajah KH Hasyim Asy’ari dengan media
sarung dan dominan warna sephia hitam putih ini dinilai menjadi ruh dari kegiatan di masa pandemi ini.
Ahsin Aedy menyambut baik kegiatan yang positif di masa pandemi ini. Apalagi dengan kegiatan ini potensi seni budaya serta ekonomi para pelukis santri ataupun santri pelukis bisa tergali. Tak hanya itu ternyata lukisan yang ditampilkan juga turut serta mempromosikan potensi alam dan wisata di wilayah Ajibarang tersebut.
“Kami menyambut baik dan semoga kegiatan positif ini terus berlanjut. Apalagi kegiatan ini menjadi bagian dari pemberdayaan santri,” jelasnya.(san-3)
Diskusi tentang artikel