BANYUMAS-Umat Islam termasuk generasi muda Nahdlatul Ulama (GMNU) di wilayah Banyumas diminta semakin banyak membaca agar tahu sejarah. Hal ini penting karena generasi muda jadi penjaga NKRI.
Hal itu disampaikan Kiai Fatchurrohman Rudi Ariwibowo saat kegiatan Haul pertama Almaghfurlah Kiai Chayatul Makkiy di Hall Parkir SMK Maarif NU 1 Ajibarang, Sabtu (22/8) malam. Pengetahuan sejarah termasuk yang bersumber dari kalangan ulama salaf (terdahulu) harus dikaji dan disebarkan kembali.
“Kemarin ramai lagi kalau ada film yang menyatakan ada jejak khilafah di nusantara. Padahal dari sumber sejarah nasional hingga ulama salaf termasuk kitab dari Mbah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dinyatakan tidak ada jejak khilafah,” jelas jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyumas ini.
Literasi terhadap kitab klasik dan modern harus terus digiatkan oleh para santri untuk memperkuat akidah keagamaan dan rasa kebangsaan. Apalagi saat ini paham dan gerakan radikalisme termasuk yang bercita-cita mendirikan negara Islam terindikasi masih ada.
“Untuk itulah kajian-kajian keagamaan, kebangsaan sebagaimana pernah dilanggengkan oleh Gus Chayat baik lewat diskusi maupun penerbitan buletin rutin Al Mudawamah harus dilestarikan kembali,” katanya.
Jajaran pengasuh Ponpes API As Salafi, Parakansinjang, Banjaranjar, Kecamatan Pekuncen, Kiai Miftah Romadhon juga menekankan kepada para santri untuk bisa mencontoh keteladanan, ketekunan dan ketawadhuan para ulama nusantara termasuk Gus Chayat. Selain tradisi keilmuan, diharapkan sikap dan perilaku ketakdziman santri pada para guru, kiai hingga keturunan Nabi harus terus dilestarikan.
“Jadi yang perlu ditiru adalah ketakdziman para santri kepada para guru harus dilestarikan. Jadi selain keilmuan, adab dan etika kepada para guru ulama ini sejak dulu ini menjadi ciri para ulama salaf yang sekarang banyak ditinggalkan,” jelas Gus Miftah.
Dalam acara bertajuk Menghayati Gus Chayat ini, turut memberi kesaksian terhadap sosok ulama muda yang dipandang ahli kitab, ahli fiqih Banyumas ini adalah mantan anggota DPRD Banyumas, Slamet Ibnu Anshory, para sahabat dan rekan lainnya.(K37-)