CILACAP- Jelang Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-95 mendatang, hingga pertengahan bulan Januari 2021 NU Care LAZISNU Cilacap berhasil menghimpun dan mencapai target uang zakat sodakoh dari warga sebanyak Rp 1.071.040.750.
Ketua NU Care LAZISNU Cilacap, H Wasbah Samudra Fawaid mengatakan pencapaian ini merupakan kerjasama semua pihak dan tentunya sebagai hadiah NU Care Lazisnu Cilacap dalam rangka menyongsong Harlah NU yang ke 95 Tahun. Dari seluruh UPZIS NU di Kabupaten Cilacap, UPZIS NU Kesugihan paling unggul pendapatannya.
“Keberhasilannya tentu memantik rasa ingin belajar terkait bagaimana model pengelolaan yang diterapkan.” terangnya.
Dalam hal mengembangkan visi Geralan koin NU bersedekah yakni membangun kesadaran masyarakat berinfak dan bersedekah, NU Care LAZISNU Cilacap, salah satu lembaga NU ini, bahkan akan melakukan kerjasama produktif dengan institusi pendidikan, kesehatan, sosial budaya baik swasta maupun pemerintahan (BUMN).apresiasi hal tersebut pasalnya, UPZIZ Kesugihan dalam Gocap -gerakan koin NU Cilacap dan pengelolaan keuangannya secara otonom yang dilakukannya memang cukup memantik perhatian UPZIS lainnya.
Menurutnya, Pengelolaan keuangan tersebut didukung dengan terbentuknya Upzis di tingkat desa dengan istilah PKPL (Petugas Lapangan Penjemput Koin).
“Dalam hal manajemen fundraising maupun program-program kegiatannya juga melibatkan lembaga lain di MWC, ranting, Banom dan madrasah. Di samping inovasi pengelolaan di Upzis berbeda dengan lainnya, ” katanya.
Sekalipun demikian, pria yang kerap disapa Gus Wasbah Samudra ini menambahkan, pola pengelolaan keuangan yang dilakukan Upzis-Upzis tentu harus terus berkembang dengan menciptakan inovasi-inovasi di internal pengurus sehingga terus menjadi percontohan sejumlah UPZIS lainnya.
Seperti halnya belakangan ini katanya, pengurus UPZISNU Kesugihan kian gencar menyosialisasikan terkait gerakan sadar berinfak dan bersedekah kepada warga NU yang diwujudkannya dengan pendistribusian ‘kaleng Gocap NU’ atau ‘kaleng sedekah’. Tak hanya itu, ‘kaleng Gocap’ juga telah disebar di sejumlah toko dan instansi.
(Baca Juga : Kelanjutan PPKM Cilacap Tunggu Instruksi Gubernur)
“Namun hal yang menarik dari UPZIS Kesugihan sebenarnya pada model manajemen keuangan dana yang dikelola sepenuhnya oleh Upzis dengan dibantu kerjakeras PLPK. yang merupakan kader NU yang militan, pun dari unsur lembaga maupun banom di tingkat ranting atau desa,” ungkapnya.
Dalam teknisnya, 1 orang PLPK bisa membawahi 25-50 Munfiq bahkan bisa lebih. Inilah para petugas yang bekerja melaksanakan program penggalangan dana umat yang kita dikenal dengan KOIN NU.
Seperti diketahui, pola, model pembagian 50 % untuk ranting, 30 % untuk MWCNU dan 20 % untuk PCNU, dan setiap PLPK dapat uzroh 1000 / tiap kaleng Koin.
Dia mengatakan Forum studi banding juga penting bagaimana saling asah, asih, asuh. Tahu bagaimana pola dan model pengelolaan keuangan, di samping bertukar pikiran. sambungnya.
Melihat keberhasilan inilah, Fatah Nurdin, Ketua tim Study Banding mengatakan pengurus UPZIS Majenang melaksanakan silaturrahmi ini dalam rangka study banding kepada UPZIS NU Kesugihan yang dinilai berhasil dalam menggalang dana umat untuk kemandirin organisasasi.
Menurutnya, program study banding ini diharap dapat menjadi sarana bagi pengurus UPZIS NU Majenang untuk menjalin senergi dalam melaksanakan program, sehingga setiap permasalahan yang muncul di lapangan dapat saling berbagi pencerahan.
“Kami akan mencoba menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil studi banding sebagai bahan masukan sekaligus evaluasi program pengurus UPZIS Majenang yang masih banyak mengalami kendala lapangan, kedepannya perbaikan program kerja Pengurus UPZIS NU Majenang dapat ditingkatkan lagi,” tuturnya.
Perlu diketahui kegiatan Study Banding ini diketuai oleh Fatah Nurdin, Wakil Ketua MWCNU yang membidangi, Ketua UPZIS Majenang, Saebani, S.Ag. beserta sekretarisnya Wignyo Prawoto, dan jajaran tim manajemen UPZIS Majenang.(san-3)