BANYUMAS-Haul GusDur GMNU Ajibarang atau peringatan meninggalnya Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid (GusDur) oleh Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Ajibarang pekan lalu membuahkan rekomendasi adanya “Sekolah GusDur’ dan penguatan kajian Ahli Sunnah wal Jamaah (Aswaja).
Pembina GMNU Ajibarang, Slamet Ibnu Anshory mengatakan rekomendasi Sekolah GusDur muncul saat diskusi tentang pemikiran GusDur. Diharapkan ke depan sekolah pemikiran yang digawangi oleh komunitas ini bisa dilaksanakan 2021 dengan baik.
“Upaya ini dilaksanakan agar gagasan dan pemikiran dapat dipahami dan selanjutnya kita mampu mewarisi serta menjadikan inspiraai dan referensi bagi generasi sekarang dan masa depan,” jelasnya usai kegiatan Haul GusDur GMNU Ajibarang.
Mantan Wakil DPRD Banyumas ini mengatakan selain pemikiran GusDur, kajian untuk penguatan madzhab Aswaja An Nahdliyah juga akan dilaksanakan sebagai landasan pijak gerak mempelajari pemikiran GusDur ini. Terkait realisasi rekomendasi dua hal tersebut nantinya akan dilaksanakan oleh kader-kader GMNU yang ada tentunya dengan kerjasama dengan para sesepuh NU dan pihak terkait.
“Kegiatan ini memungkinkan banyak kerjasama dengan berbagai pihak baik kalangan struktural maupun kultural NU. Tak menutup kemungkinan kerjasama yang bersifat lintas agama dan sebagainya juga dilaksanakan sebagaimana langkah-langkah strategis dilaksanakan GusDur. Ya meskipun kegiatan komunitas ini berasal dan berada di lingkup lokal,” katanya.
Gerakan Kultural Inklusif
Kader NU muda asal Ajibarang yang juga Wakil Ketua Lajnah Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Banyumas, Mohammad Khoeroni Rosyid mengungkapkan gagasannya sekolah GusDur ini nantinya akan dilaksanakan sebagai gerakan kultural yang bersifat inklusif. Semua pihak tanpa pandang batas umur, latar belakang pendidikan dan sosial budaya bahkan agama bisa mengikuti.
(Baca Juga : Belajar dari Tradisi Kepenulisan GusDur di Hari Ibu… )
“Untuk realisasinya sedang kita konsep dan kita rancang kurikulumnya. Artinya sebisa mungkin dari sekolah GusDur ini, peserta yang nantinya mengedepankan konsep kesetaraan ini bisa mempunyai pandangan yang sama tentang pemikiran dan sepak terjang GusDur sebagai ulama, budayawan, pemikir, pemimpin hingga politisi, ” katanya menyambut baik Haul GusDur GMNU Ajibarang yang digelar rutin.
Pengelola Website nubanyumas.com yang juga Wakil Ketua LTN NU Banyumas, Dini Rahmat Aziz juga menyatakan Sekolah GusDur diharapkan bisa menjadi bagian penyemai kader-kader muda yang paham akan akar nilai tradisi dan modernitas yang dijalankan GusDur. Dengan konsep belajar bersama inilah nantinya para kader muda ataupun generasi sebelumnya bisa saling bergerak bersama untuk kemaslahatan umat Islam dan umat manusia mulai dari tingkat terkecil sekalipun.
“Untuk medianya bisa didapatkan dari buku, dokumentasi, internet hingga temu dengan berbagai pihak yang pernah berkomunikasi langsung dengan pemikiran ataupun sosok GusDur. Tentunya kita akan memperluas jaringan untuk menyemai pemikiran-pemikiran GusDur yang seringkali telah melampaui pemikiran khalayak umum sehingga sering dipandang nyeleneh dan sebagainya, ” tandanya. (san-3)