PURWOKERTO – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu).
Peralian status tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2021, tanggal 11 Mei 2021. UIN Saizu Purwokerto merupakan perguruan tinggi pada lingkungan kementerian agama yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.
Rektor UIN Saizu Dr Moh Roqib M Ag mengatakan, UIN Saizu Purwokerto mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan tinggi ilmu agama Islam. Selain itu, UIN Saizu dapat menyelenggarakan program pendidikan tinggi ilmu lain, atau membuka program studi cabang ilmu lain untuk mendukung penyelenggaraan program pendidikan tinggi ilmu Agama Islam.
Beralihnya IAIN Purwokerto menjadi UIN Saizu berarti upaya menghadirkan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) yang mengintegrasikan keilmuan Islam dan umum menjadi kenyataan.
“Setelah ini kami segera meningkatkan seluruh kemampuan, baik secara akademik maupun kelembagaan. Menjadi UIN yang memiliki kualitas. Bukan saja diakui secara nasional tetapi juga internasional,” kata rektor usai kegiatan “Nylameti Jeneng” UIN Saizu Purwokerto, Selasa (1/6).
Menurut dia, terdapat beberapa hal yang akan segera ia lengkapi, sempurnakan, dan kuatkan agar potensi yang dimiliki dapat cepat berkembang, sehingga dapat bersinergi dengan seluruh komponen yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah.
Selain itu, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menyinkronkan. Mulai dari tingkat paling teknis sampai merumuskan berbagai macam kebijakan. Serta akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, dari tingkat daerah, nasional hingga internasional.
Budaya Penginyongan
Lebih lanjut rektor mengemukakan, UIN Saizu akan memiliki pusat kajian dan pengembangan budaya penginyongan. Hal ini berkaitan dengan pengembangan bahasa melayu rakyat. Apalagi di sini terdapat tinggalan melayu atau kerajaan-kerajaan zaman dahulu kaitannya dengan Bahasa Jawa, dan tulisan arab tetapi bahasa melayu.
“Ini akan menjadi pembeda UIN Saizu dengan UIN yang lain,” kata Roqib.
Rektor juga mengatakan berupaya segera meningkatkan akreditasi pada 2022. “Akreditasi UIN masih B. Sedang kami benahi untuk segera A unggul. Kami harap tahun 2022 bisa ada peningkatan akreditasi A,” katanya.
(Baca Juga : Alhamdulillah, IAIN Purwokerto Segera Menjadi UIN Saizu )
Ia juga akan menata struktur organisasi karena akan ada lembaga-lembaga baru sebagai konsekuensi peralihan dari IAIN menjadi UIN untuk memiliki fungsi efektif untuk pengembangan universitas.
Saat ini UIN Saizu memiliki program studi S1 ada 21, program studi S2 ada 6 program dan program S3 ada 1 program. UIN juga sedang mengajukan lagi program S1 ada 1 program dan S2 ada 2 program.
“Kami juga sedang menyiapkan ada pengembangan kampus di Purbalingga. Kami berharap menjadi bagian dari mercusuar daerah. UIN Saizu ini menjadi destinasi pendidikan yang layak dJawa tengah dan Nasional,” kata rektor. (gdw,pj-1)