PURBALINGGA – Perusahaan asal Jerman, Rieswick und Partner GmbH berminat untuk membeli rambut palsu (wig) dari Purbalingga untuk bisnis jangka panjang. Hal itu dikemukakan oleh Senior Eksekutif Pengembangan Bisnis Jerman-Indonesia Chamber of Industry and Commerce (EKONID), Wuranto di Ruang Rapat Bupati Purbalingga, Rabu (12/2).
Menurutnya, selama ini perusahan tersebut membeli wig dari distributor di Jerman. Padahal kebutuhan mereka sekitar 2.500-10.000 pieces tiap tahunnya.
“Karena kebutuhan produk ini yang cukup besar, kenapa tidak membeli langsung dari pembuatnya di Purbalingga. Ini untuk jangka panjang,” katanya.
EKONID yang menjembatani hubungan bisnis antara perusahaan Jerman dan Indonesia kali ini juga datang bersama Max Rieswick dan Nils Rieswick selaku Geschaftsfuehrer (Direktur Eksekutif) dari perusahaan Rieswick und Partner GmbH.
Max Rieswick mengatakan, pihaknya sudah melakukan penggalian informasi selama beberapa tahun dan melakukan sejumlah pertemuan di Jakarta perihal industri wig yang bisa memenuhi kebutuhan perusahaannya saat ini maupun di masa datang. Bahkan mereka sudah membandingkannya dengan produk dari Tiongkok maupun Filipina.
“Dari situ, kami memilih Purbalingga karena produk rambut palsunya sudah terkenal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di sini lebih memungkinkan untuk dijajaki kerja sama dibanding kota atau negara lain,” katanya.
Dijual Kembali
Nils Rieswick menambahkan, perusahaannya terfokus pada penjualan kembali ke pasar lokal untuk meningkatkan penampilan konsumen. Pihaknya juga memiliki workshop yang melayani modifikasi wig sesuai dengan keinginan konsumen.
Pada kesempatan ini, mereka juga sudah berkunjung dan menjajaki sejumlah pabrik rambut palsu di Purbalingga, seperti PT Sung Shim, PT Sungchang, PT Hasta Pustaka Sentosa, PT Boyang Industrial, PT Sun Starindo dan lainnya. Selama ini perusahaan Rieswick di Jerman juga mengumpulkan rambut yang diambil dari salon-salon. Rambut ini juga dapat dipasok ke Purbalingga untuk diproses menjadi barang jadi.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, Purbalingga merupakan pilihan tepat bagi perusahaan yang mencari mitra bisnis di bidang rambut palsu. Pasalnya, sektor industri ini menempati porsi yang cukup besar dalam menyumbang Gross Domestic Product (GDP) Purbalingga yakni mencapai 27 persen.
“Banyaknya sektor industri ini kita diuntungkan dengan serap banyak tenaga kerja, yakni sekitar 60.000 tenaga kerja. Selama ini rambut palsu dari Purbalingga banyak diekspor ke Amerika . Rambut palsu Purbalingga sudah dikenal di berbagai belahan dunia,” katanya.(H82)