PURWOKERTO – Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan IPS Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), terus meningkatkan kualitas lulusan. Upaya yang dilakukan, di antaranya menyiapkan kurikulum pendidikan berbasis outcome.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Pendidikan IPS UMP, Dr Sriyanto mengatakan, kurikulum yang tengah disusun ini disiapkan untuk menjawab tantangan zaman, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Targetnya, kata dia, mampu menghasilkan kualitas lulusan (mahasiswa) sebagai bagain dari penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan adaptif dengan dinamika masyarakat
“Kegiatan review kurikulum ini dilakukan melalui blended, sebagian peserta mengikuti secara daring, sebanyak 118, dan sebagian mengikuti secara luring,” katanya saat paparan draf kurikulum, kemarin.
Menurutnya, keuntungan kurikulum berbasis outcome, mahasiswa dapat menyelesaikan kuliahnya di Prodi Magister Pendidikan IPS ini dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Sejak dari semester satu, katanya, mahaiswa akan didampingi oleh dosen untuk melakukan publikasi di jurnal nasional maupun internasional, atau publikasi dalam bentuk buku.
(Baca Juga : Terakreditasi A, Prodi Pendidikan Biologi UMP Prospek Bersaing di Dunia Kerja )
Pakar Pendidikan IPS
Kegiatan tersebut menghadirkan pakar Pendidikan IPS dari Universitas Pendidikan Indonesia Prof Dr Nana Supriatna MId dan Dr Rudi Gunawan MPd, (Uhamka Jakarta). Keduanya pakar tersebut sepakat memberikan masukan agar _local wisdom_ (kearifan lokal) menjadi bagian dari kurikulum Pendidikan IPS UMP, sebagai _living curriculum_.
“Kedua pakar ini mengapresiasi draf kurikulum yang kami susun. Mereka juga memberi beberapa catatan untuk lebih mengakomodir isu-isu lokal atau kebutuhan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Bersamaan acara itu, juga diluncurkan Pusat Kajian Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran ( _Edulearn Innovation Research Center_ atau EIRC). Peluncuran dilakukan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerjasama, Ir Aman Suyadi MP.
Dengan berdirinya Pusat kajian ini, kata Aman, diharapkan mampu merespon dan menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi guru, dosen, maupun praktisi pendidikan lainnya. Seperti kompetensi, inovasi dalam mengajar, pengembangan karir, perlindungan aktivis pendidikan dan lainnya. (aw-)