CILACAP – Pihak pemelihara jalur selatan Jawa ruas batas Wangon Kabupaten Banyumas sampai ke wilayah Kabupaten Cilacap hingga batas Jawa Barat mulai berbenah menghadapi musim hujan.
Pasalnya, curah hujan dinilai rentan memicu munculnya kerusakan jalan seperti lubang, aspal mengelupas hingga jalan berlubang. Termasuk di dalamnya, potensi longsoran tebing yang bisa berdampak ke jalan nasional tersebut.
Pengawas Lapangan Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng di Jalur Selatan Jawa wilayah tersebut, Pujiono mengatakan, pembenahan utamanya tertuju pada kondisi ruas jalan dan fasilitas pendukung. Kesehariannya aktif dipantau guna memastikan aman dari kerusakan. Pemantauan dilakukan oleh tim pekerja dengan menyusuri jalan.
Tim akan langsung turun melakukan perbaikan, bila muncul kerusakan. “Jadi dalam menghadapi musim hujan, akan kami pastikan kondisi jalan aman dulu dari kerusakan lubang. Insya Allah kalau diguyur hujan, nantinya relatif lebih awet,” kata Pujiono dikonfirmasi Senin (21/10).
Dia menjelaskan, curah hujan rentan memicu kerusakan jalan. Sebab guyuran hujan yang menerus perlahan akan mengikis ketahanan aspal. Bila dibiarkan, nantinya dapat memicu kerusakan lubang, atau aspal mengelupas.
“Saat musim hujan nanti juga aktif dipantau. Bila muncul kerusakan yang dimaksud, segera dilakukan perbaikan, supaya pengendara lebih nyamanan dan aman,” kata dia.
Pada bagian lain, upaya peningkatan kapasitas jalur selatan Jawa berupa pelebaran dan pelapisan ulang aspal juga terus dilakukan. Pada tahun 2019 ini, pelebaran jalan menuju standar sepanjang 3,9 kilometer. Titik jalan yang dilebarkan itu berada pada KM 86+200 sampai dengan KM 90 Banyumas, masuk Kecamatan Majenang dan batas Kecamatan Wanareja, Cilacap.
“Untuk titik itu sudah hampir selesai dan sudah bisa dilalui kendaraan dengan nyaman. Setelah dua kali pelapisan, nanti tersisa pelapisan aspal ketiga,” kata dia.
Jalur selatan Jawa di Kabupaten Cilacap sepanjang 48 kilometer. Jalan nasional itu membelah wilayah eks distrik Majenang, mulai dari Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, dan Dayeuhluhur. (tg-37)